Pilpres 2024

Demokrat Nyatakan Dukungan untuk Capres 2024, Begini Momen AHY dan Anies Baswedan Nyanyi Bareng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan bakal calon presiden (capres) poros Koalisi Perubahan Anies Baswedan bernyanyi bersama usai pertemuan dengan Anies Baswedan di DPP Partai Demokrat, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

"Kalau kami Partai Demokrat, yang kami sampaikan adalah, kalau mau menang ya Anies-AHY," ungkap Andi.

NasDem Tolak Wacana Anies-Sandiaga 

Sementara itu, Partai Nasional Demokrat (NasDem) terang-terangan menolak wacana duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, rupanya, surat utang Rp 50 miliar antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno-lah yang menjadi penyebabnya.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan pihaknya ogah kejadian serupa kembali terjadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, surat utang Anies dan Sandiaga di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu sempat viral di media sosial.

Dalam surat utang tersebut, Anies diwajibkan mengembalikan uang jika gagal memenangkan Pilgub DKI 2017.

Baca juga: Saat PKS Tak Masalah Cawapres Anies Baswedan dari Luar Partai, Demokrat Ngotot: Sebaiknya Anies-AHY

Namun jika Anies menang, ia tak perlu mengembalikan uang miliaran tersebut.

"Mengusung Anies bagi NasDem ini tentunya harus orang yang betul-betul memiliki pikiran, perasaan, tanggung jawab yang sama," ungkap Ali, dikutip dari Tribunnews.

"Kita tidak mau nanti di belakang hari muncul hal-hal yang seperti di DKI kemarin."

"Tiba-tiba muncul surat utang dan lain-lain. Bagi saya melihat hal itu sebagai suatu hal yang kemudian kita hindari," sambungnya.

Selain itu, Ali juga mengungkit pernyataan Sandiaga yang mengaku sudah berada di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan itu, kata Ali, menjadi pertanda Sandiaga enggan disandingkan dengan Anies lagi.

Baca juga: Anies Baswedan Puji Koalisi PKS saat Pemilu 2004 Silam, Ibaratkan Perjuangan Daud Melawan Thalut

Keengganan Partai NasDem memilih Sandiaga sebagai cawapres yakni karena dianggap tak bertanggungjawab menyelesaikan kewajiban sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Sandiaga disebut lebih memilih menjadi cawapres Prabowo Subianto, meski akhirnya gagal.

"Anies ini dengan Sandi kan mereka pernah bersama-sama kemudian ya berjalan dan itu tidak selesai di perjalanannya terus karena dia maju sebagai calon wakil presiden dan tentunya itu yang menjadi catatan karena masalah tanggung jawab," tukasnya. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait