Pilpres 2024

Tarik Dukungan dari Ganjar Pranowo, Relawan Jokowi Mania Diisukan Berbalik ke Kubu Anies Baswedan

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus Organisasi Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) saat deklarasi pembubaran diri di Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023). Terbaru, eks GP Mania dikabarkan memberi dukungan ke Anies Baswedan, Selasan (14/2/2023).

TRIBUNWOW.COM - Mantan relawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, GP Mania, dikabarkan merapat ke kubu Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, eks ketua GP Mania sekaligus ketua relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer alias Noel membenarkan adanya pertemuan dengan elite Partai Nasdem.

Pertemuan tersebut akan dilaksanakan di NasDem Tower, Jakarta, pada Selasa (14/2/2023) sore ini.

Baca juga: GP Mania Resmi Bubarkan Diri, Mengaku Salah Nilai Ganjar Pranowo hingga Disebut Miskin Gagasan

Ditanya mengenai agenda pertemuan tersebut, Noel mengaku hanya akan berdiskusi dan mengobrol ringan.

"Sepertinya diskusi biasa, ngobrol-ngobrol saja," ujar Noel dikutip Kompas.com.

Namun, saat ditanya apakah pembahasan tersebut berkaitan dengan dukungan kepada Anies, Noel tidak membantah.

Ia hanya mengelak dan akan memberi informasi lebih lanjut setelah pertemuan berlangsung.

"Kalau soal itu nanti dijawab, nanti setelah pertemuan lah," lanjutnya.

Ganjar Pranowo saat hadir di acara HUT KE-50 PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2023). (Warta Kota/Alfian Firmansyah)

Baca juga: Alasan GP Mania Membubarkan Diri Tak Lagi Dukung Ganjar Pranowo, Ungkap Watak sang Gubernur Jateng

Di sisi lain, Noel sebelumnya juga pernah menyatakan bahwa penarikan dukungan untuk Ganjar bukan berarti ada kepentingan untuk menggembosi suara bagi Ganjar.

"Kalau saya gini, ini cukup saya saja, karena kita tidak mau juga menggembosi Mas Ganjar, itu enggak baik," kata Noel dikutip Kompas.com, Kamis (9/2/2023).

"Saya tidak mau perjuangan saya itu didasari kebencian, penggembosan, dan lain-lain, saya tidak punya kepentingan itu," lanjutnya.

Menurut Noel, keputusan untuk membubarkan GP Mania bukan semata-mata demi mencari keuntungan.

Pasalnya, ia menilai justru akan mendapat kesempatan lebih jika tetap mendukung Ganjar.

"Kalau saya mau sebagai seorang oportunis saya memilih bertahan untuk mendukung Ganjar, karena elektabilitasnya Mas Ganjar sampai detik ini paling tertinggi di antara semua kandidat-kandidat lainnya," lanjutnya.

Adapun alasan GP Mania membubarkan diri adalah karena menganggap Ganjar miskin gagasan, dan memiliki sikap serta kinerja yang berbeda dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Tinggalkan Ganjar, Abu Janda hingga Relawan JoMan Lirik Prabowo Subianto di Pilpres 2024

PDIP Pasang Badan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak enggan menanggapi pembubaran relawan pendukungnya, GP Mania.

Dilansir TribunWow.com, suara-suara pedas justru terdengar dari PDIP atas alasan pembubaran kelompok yang awalnya berasal dari relawan Jokowi Manian (Joman) tersebut.

Apalagi, setelah Ganjar terang-terangan disebut miskin gagasan oleh ketua GP Mania Immanuel Ebenezer.

Baca juga: Alasan GP Mania Membubarkan Diri Tak Lagi Dukung Ganjar Pranowo, Ungkap Watak sang Gubernur Jateng

Ditemui usai menghadiri konferensi pers Penandatanganan MoU Polda Jateng dengan KPU Provinsi Jateng di Patra Convention Hall, Semarang, Jumat (10/2/2023), Ganjar terlihat gusar.

Senyum yang awalnya terpampang di wajahnya, memudar saat ditanya soal pembubaran GP Mania.

"Rapopo," singkat Ganjar dari dalam mobilnya, dikutip Kompas.com.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan tanggapan atas pembubaran relawan GP Mania, Jumat (10/11/2023). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Soal Capres Pemilu 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo Masih Miliki Peluang Sama dengan Kader Lainnya

Di sisi lain, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pasang badan membela Ganjar.

Mantan wali kota Solo itu pun menampik Ganjar miskin gagasan untuk bangsa dan menegaskan ada etika yang dijaga sang gubernur.

Apalagi mengingat status Ganjar masih tanda tanya terkait diusung tidaknya menjadi capres PDIP.

"Kalau menilai Ganjar enggak punya gagasan itu justru Ganjar itu punya etika. Gagasan dikeluarkan ketika mereka direkomendasi, kan belum direkomendasi, jadi belum membuat gagasan," terang Rudy, Jumat (10/2/2023), seperti dikutip Kompas.com.

"Seribu persen saya benarkan Ganjar, biarpun sudah punya gagasan tapi tidak akan dikeluarkan dulu. karena orang Jawa bilang gege mongso, mendahului haknya mereka yang belum diberikan kan gitu. Etika itu pasti patuh dengan mekanisme partai," imbuhnya.

Rudy kemudian membandingkan Ganjar dengan Presiden RI Joko Widodo saat belum dicanangkan sebagai capres PDIP.

"Saya melihat, dengar, Pak Jokowi pertama punya gagasan? Kan belum, ketika ada (gagasan) jika dapat rekomendasi baru gagasan itu dikeluarkan," terang Rudy.

Alih-alih, Rudy balas menyerang GP Mania yang dianggapnya kurang sadar diri.

"Karena relawan juga tidak bisa mencalonkan sendiri dalam presiden undang-undang ya ndak ada calon presiden independen kan gitu, nah ini malah justru relawan yang tidak sadar diri. Makanya relawan yang tidak sabar dan rela, tidak sadar diri ya ini, (acuan) karena belum ada kepastian," tandasnya.

Senada dengan Rudy, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul turut mementahkan tudingan Immanuel Ebenezer.

Ia menyebut bahwa celetukan Ganjar miskin gagasan merupakan pendapat pribadi sang ketua.

"Itu kan evaluasinya Ebenezer, namanya saja sudah Ebenezer saja kan itu yang ngomong," kata Bambang Pacul saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2023) seperti dikutip dari Kompas.com.

"Cuma, yang dimaksud gagasan yang mana ini kan gitu loh. Gagasan sebagai seorang negarawan, gagasan sebagai seorang politisi, gagasan sebagai orang awam atau gagasan yang mana."(TribunWow.com/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya