TRIBUNWOW.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi peringatan soal pengiriman senjata ke Ukraina, Jumat (10/2/2023).
Prancis mengatakan jika tak akan mengirimkan jet tempur ke Ukraina seperti yang diminta, dikutip TribunWoW.com dari Channel News Asia.
Hal ini sangat berbeda dengan para sekutu Eropa yang sudah mengirimkan senjata ke Ukraina.
Baca juga: Zelensky Datang ke Inggris Bertemu Rishi Sunak demi Dapat Lebih Banyak Bantuan Senjata Lawan Rusia
Emmanuel Macron lalu mengatakan alasan tak mengirim senjata tersebut.
"Saya tidak mengesampingkan apapun, tetapi itu tidak sesuai dengan persyaratan," ucap Emmanuel Macron.
Pernyataan itu disampaikan ketika Presiden Prancis itu menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa di Brussel yang juga dihadiri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Diketahui Rusia telah meluncurkan serangan baru di Timur Ukraina.
Baca juga: Tak Gentar Ditodong Senjata, Ibu Ukraina Nekat Terobos Pasukan Rusia demi Bawa Pulang Jasad Anak
Akibatnya, Zelensky memilih untuk datang langsung ke London, Paris, dan Brussel untuk mencari senjata yang lebih canggih untuk pasukannya.
Ukraina juga telah memiliki daftar belanja jet temput barat, rudal jarak jauh, dan tank dari barat.
Namun, mereka juga menghadapi kekuarangan pasokan yang lebih mendasar seperti peluru artileri.
Selain Prancis, Inggris telah menawarkan untuk melatih pilot Ukraina dengan jet barat.
Baca juga: Sirine Serangan Udara dari Rusia Terdengar di Kyiv Selama Pemimpin Eropa Berada di Ukraina
Sementara negara lainnya, yakni Polandia dan Slovakia sedang mempertimbangkan untuk mengirim lebih banyak pesawat tempur.
Tetapi sekutu Ukraina khawatir bahwa pengerahan jet tempur canggih Barat akan memicu eskalasi lebih lanjut oleh Moskow.
Sehingga berisiko membuka konflik antara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Rusia.
Macron dan para pemimpin UE lainnya di Brussel memuji Zelensky sebagai pahlawan dan berjanji untuk mendukung Ukraina sampai menang. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)