Contohnya, ketika tiga pemain di awal musim, M Rafli Asrul, Ricky Pratama dan Edgard Amping selalu dipanggil ke Timnas U-20 Indonesia.
Mereka lebih lama berada di Timnas Indonesia daripada di klub.
"Kita tidak bisa menggunakan tiga pemain kita, Rafli, Ricky dan Edgard. Kita tidak bisa gunakan di awal musim di beberapa pertandingan. Kita tidak tahu apa perkembangan mereka dan mereka akan tertinggal dari pemain lain di klub," terangnya.
Baca juga: Jalan Terjal 22 Tahun PSM Makassar Menuju Trofi Liga 1 2022: Persib dan Persebaya Jadi Penentunya
Sekarang, pemusatan latihan kembali dilaksanakan Timnas U-20 Indonesia.
Namun, Rafli, Ricky dan Edgard tidak dipanggil.
Justru pemain lain dipanggil, lantaran mereka tampil kompetitif.
"Sekarang Timnas kembali TC, mereka memanggil yang lain, karena apa mereka memanggil ini? Karena mereka bermain, mereka kompetitif. Sementara tiga pemain sebelum kenapa mereka tidak dipanggil," ucap Bernardo Tavares dengan nada kesal.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini berharap, komunikasi bisa dibangun ke depannya.
Serta pemain diberi motivasi untuk bermain kompetitif.
"Saya berharap komunikasi bisa dibangun ke depannya, karena pemain akan mendapatkan motivasi ekstra saat main di pertandingan kompetitif. Mereka akan berkembang cepat bukan cuma latihan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Pelatih PSM Semprot Pelatih Timnas Indonesia U20, Tak Ada Laporan Perkembangan Pemain