Berita Viral

Kasus Viral Tewasnya Mahasiswa Politeknik Surabaya Terungkap, Korban Babak Belur Dianiaya Senior

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Polisi menetapkan AJP (19) seorang senior di Politeknik Surabaya atas kematian juniornya, MRFA (19), Senin (6/2/2023).

TRIBUNWOW.COM - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus viral tewasnya mahasiswa Polteknik Surabaya, Jawa Timur, MRFA (19), Senin (6/2/2023) lalu.

Dilansir TribunWow.com, setelah ditelusuri, kematian MRFA rupanya disebabkan karena penganiayaan oleh sang senior.

Kini seorang senior berinisial AJP (19) telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus ini terkuak setelah keluarga merasa janggal dengan kondisi jasad MRFA yang penuh luka.

Baca juga: Kerap Curhat Dibully, Mahasiswa di Surabaya Tewas Diduga Dianiaya, Kampus Sebut Korban Terpeleset

Selain itu, sebelum tewas MRFA juga kerap curhat ke keluarga soal adanya bully di lingkungan kampus.

Kecurigaan keluarga akhirnya terbukti.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menyebut korban dianiaya senior pada Minggu (5/2/2023) malam.

Korban saat itu dijemput oleh empat senior lalu dibawa ke kamar mandi sekira puku 19.30 WIB.

Di sana, korban dipukuli dengan dalih pembinaan.

Tersangka AJP memukul dua kali ke arah perut korban dengan tangan kosong.

Ilustrasi - Polisi menetapkan satu senior MRFA (19), mahasiswa Politeknik Surabaya yang tewas dengan luka lebam sekujur tubuh, sebagai tersangka. (Tribunnews.com)

Pukulan AJP langsung membuat korban ambruk seketika.

Menurut Mirzal, korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya akhirnya tak tertolong.

"Akibat tindakan tersebut korban juga mengalami luka di bibir bawah sobek dan di bawah dagu," ungkap Mirzal, dikutip dari Kompas.com.

"Korban dibawa ke Rumah Sakit Asrama Haji Sukolilo Surabaya dengan ambulans dan korban dinyatakan meninggal dunia."

Setelah memeriksa 13 saksi, polisi menetapkan AJP sebagai tersangka.

Polisi juga memeriksa CCTV hingga melakukan olah TKP untuk mengungkap kasus ini.

Sejumlah barang bukti yang diamankan di antaranya rekaman CCTV, dua air minum kemasan plastik, dua bekas tisu berdarah, satu alat cukur, dan pakaian yang dikenakan korban saat kejadian.

Kecurigaan Ayah Korban

MRFA tercatat baru lima bulan menjadi mahasiswa di politeknik tersebut.

Kepada keluarga, pihak kampus mengatakan MRFA tewas setelah terjatuh di kamar mandi.

Namun, kecurigaan justru dirasakan keluarga MRFA.

Pasalnya terdapat sejumlah luka lebam dan bercak darah pada beberapa bagian tubuh korban.

Baca juga: Viral Lecehkan 17 Anak, Ibu di Jambi Koleksi Film Dewasa dan Paksa Korban Nonton sebelum Beraksi

Ayah MRFA, M Yani mengaku mendapat kabar duka tersebut dari tim kesehatan kampus tempat anaknya menimba ilmu.

"Dikabari dokter W poltek, kalau anak saya sudah meningggal ada di rumah sakit Sukolilo Surabaya," ungkapnya, dikutip dari Surya.co.id.

Mendapat kabar itu, M Yani dan keluarga langsung bergegas menuju rumah sakit.

Di sana, ia menjumpai anaknya sudah terbujur kaku tak bernyawa.

"Soalnya bibirnya itu bengkak, pecah. terus hidung kanan itu juga bengkak. Dahi kanan kiri memar," tutur M Yani.

"Pipi, leher sama dada memar gosong-gosong semua. Terus mulut mengeluarkan darah, gak ada hentinya."

M Yani menduga anaknya tewas karena mendapat penganiayaan di lingkungan kampus.

Luka-luka pada tubuh MRFA-lah yang membuat dugaan itu muncul.

"Nggak tahu, kalau yunior kan. mungkin sama seniornya dibuat tradisi atau gimanakan. Sering dihajar," ungkapnya.

"Kalau penuturan kata pembinanya, terpeleset di kamar mandi."

"Kan ya nggak masuk akal. Makanya saya laporkan," imbuh M Yani.

Baca juga: Buat Publik Geram, Bripda HS Oknum Densus 88 yang Bunuh Sopir Taksi Online sampai Viral di Twitter

Sebelum tewas, rupanya MRFA kerap menceritakan adanya perundungan di lingkungan kampus.

M Yani menyebut perundungan dialami anaknya selama lima bulan menjadi mahasiswa.

"Tapi Sebelumnya anaknya, sering mengeluh kalau dirumah (cerita) sering dibully, dihajar sama seniornya."

"Terus bilang gini, ini kalau kuat saya teruskan, kalau nggak kuat, saya juga keluar." (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait