TRIBUNWOW.COM - Polisi berhasil mengungkap fakta baru kasus penyiksaan dua anak berinisial AH (10) dan AMN (12) oleh ayah kandungnya, A (37).
Dilansir TribunWow.com, penyiksaan itu ternyata dilakukan A karena uang Rp 450 ribu.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat penyiksaan itu, AH meninggal dunia.
Sedangkan kakaknya, AMN babak belur hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Siksa 2 Anaknya hingga 1 Bocah Tewas, Ayah di Cimahi Ngaku ke Polisi Rajin Ajari Anaknya Belajar
Penyiksaan itu berlangsung di rumah kontrakan pelaku di Jalan Pesantren RT 07/07, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan korban AH tewas setelah dipukul dan ditendang sebanyak 15 kali.
Sedangkan nyawa AMN masih bisa diselamatkan karena hanya dipukul dan ditendang sebanyak 7 kali.
Selain dianiaya, kedua korban ternyata tak mengenyam bangku pendidikan.
Pelaku yang selama ini bekerja sebagai pengamen hanya mengajari AH dan AMN membaca.
"Jadi untuk anak-anak ini tidak sekolah, sehingga ini yang sangat ironis ya, karena ayahnya hanya bekerja sebagai pengamen," ungkap Aldi, dikutip dari TribunJabar.
"Berdasarkan pengakuan pelaku, dia sehari ngamen dan sehari tidak."
"Nah saat tidak ngamen itu pelaku mengajarkan anaknya supaya bisa membaca," imbuhnya.
Baca juga: Seorang Ayah di Cimahi Tega Siksa 2 Anaknya hingga Babak Belur, Satu di Antaranya Meninggal Dunia
Aldi memastikan selama ini pelaku tak pernah membawa kedua korban mengamen.
Sehingga saat pelaku dan istrinya berinisial N bekerja, kedua korban tinggal di rumah kontrakan.
Motif Penyiksaan
Di sisi lain, Aldi menyebut penyiksaan itu dilakukan A karena kesal dengan perbuatan kedua korban.
Disebutnya, AH dan AMN mengambil uang tanpa izin pelaku.
"Tersangka A ini akhirnya marah dan emosi, sehingga menganiaya korban hingga menyebabkan satu anaknya (AH) meninggal dunia dan satu luka-luka," terang Aldi.
"Jadi, yang mengambil uang itu kedua anaknya, pelaku sempat menanyakan uangnya untuk apa, ternyata uang itu untuk jajan dan dibagikan kepada teman-temannya, untuk uang yang diambil Rp 450 ribu."
Kendati demikian, Aldi mengaku pihaknya baru meminta keterangan A sebagai pelaku.
Nantinya, pihak kepolisian akan meminta keterangan dari saksi lain.
Baca juga: Sebut Andre Irawan Suka Siksa dan Bentak Keempat Eks Istrinya, Roro Fitria: Saya sampai Sesak Napas
Kronologi Penyelamatan Korban
Seorang warga bernama Sena Ramadan (38) menceritakan detik-detik warga menyelamatkan anak yang disiksa ayahnya tersebut.
Menurut Sena, ia sempat melihat pelaku dengan panik membawa AH ke rumah sakit.
Saat itu, pelaku terlihat membawa korban dari lantai dua turun ke lantai dasar kontrakan.
"Waktu itu kan saya mau pergi pesan ojek online, nah pas saya nunggu, tahu-tahu bapaknya membawa anaknya ke bawah,” ungkap Sena, dikutip dari TribunJabar.id.
Sena menyebut pelaku saat itu sempat ingin membawa AH menggunakan motor temannya.
Namun kala itu motor tersebut rupanya tak dapat menyala.
Hingga akhirnya Sena membawa AH ke rumah sakit menggunakan ojek online.
Baca juga: Siksa 2 Anaknya hingga 1 Bocah Tewas, Ayah di Cimahi Ngaku ke Polisi Rajin Ajari Anaknya Belajar
Sena mengaku sempat melihat kondisi tubuh AH saat hendak dibawa ke rumah sakit.
Saat itu, AH sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Tubuh AH pun sudah membiru dan dipenuhi memar bekas penganiayaan.
Setelah pelaku membawa AH, ke rumah sakit, warga sekitar berusaha menyelamatkan AMN yang terkurung di dalam rumah.
Warga nekat mendobrak pintu rumah kontrakan rumah pelaku.
Nahas, warga juga mendapati AMH dalam kondisi babak belur.
Namun beruntung nyawa AMH masih bisa diselamatkan.
Terdapat luka memar di sekujur tubuh bocah 12 tahun tersebut.
"Jadi yang dibawa ayahnya itu anak yang perempuan," ungkap Sena.
"Kalau yang laki-laki masih di atas, lalu didobrak. Kondisinya sama, memar-memar tapi enggak meninggal," lanjutnya. (TribunWow.com)