Viral Medsos

Terpaksa Minta Maaf, Apip Tegas Tetap Tak Setuju Jabatan Kades 9 Tahun: Dibanding Mati Konyol

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiktoker Apip Nurahman yang viral kritik tuntutan jabatan Kades 9 tahun, membeberkan kejadian saat dirinya dibentak-bentak oleh oknum Kades, Kamis (2/1/2023).

Dengan lantang, Apip menegaskan bahwa sebagai rakyat Indonesia, ia berhak berpendapat.

Dan seperti pernyataan awal, Apip tetap menyatakan menolak jabatan Kades 9 tahun.

"Saya tetap pada pendirian saya, saya tidak setuju (Jabatan Kades 9 tahun)," tegas Apip.

"Indonesia ini negara demokrasi, negara bebas untuk mengemukakan pendapat. Saya ini punya KTP Indonesia."

"Apa tidak boleh kita ini sebagai rakyat Indonesia untuk mengkritik pejabat-pejabat dan kepala desa-kepala desa?," tanyanya.

Baca juga: Sampai Gemetar, Apip Ceritakan Momen Dikeroyok 40 Kades Buntut Viral Kritik Masa Jabatan 9 Tahun

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 02.46:

Viral Video Apip Dibentak-bentak

Pria bernama Apip Nurahman sempat lantang menyuarakan pendapatnya yang tidak setuju terhadap masa jabatan Kepala Desa (kades) selama 9 tahun.

Kritik yang dilontarkan oleh Apip tersebut kini berbuntut panjang, ketika yang bersangkutan dipanggil dipertemukan dengan sejumlah perangkat dan kades di Bengkulu Selatan.

Dikutip TribunWow dari Kompas, pada video yang beredar, Apip dibentak-bentak oleh peserta rapat, diminta untuk meminta maaf.

Baca juga: Nasib Apes Kompol D Diperiksa hingga Kena Mutasi Buntut Viral Kasus Tabrakan Maut Mahasiswi Cianjur

Sebagai informasi, Apip merupakan warga asal Kabupaten Bengkulu Selatan.

Pada saat dipertemukan di dalam forum tersebut, terdengar suara para peserta rapat yang tegas membantah tidak setuju dengan kritik Apip.

"Saya menjadi kades bukan ingin menjadi kaya. Maka dari itu akibat kata-kata kamu di medsos, kamu terkena sanksi adat menyediakan nasi punjung (nasi kuning)," ujar seorang peserta rapat.

Para peserta rapat berbicara menggunakan nada keras kepada Apip.

Apip merasa dirinya dipaksa meminta maaf oleh para peserta rapat.

"Begitulah kondisi rapatnya. Saya dipaksa meminta maaf atas tindakan saya di media sosial," kata Apip.

Halaman
123