TRIBUNWOW.COM - Banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh Arema FC jika benar-benar memilih untuk bubar di tengah gelaran Liga 1 2022.
Arema FC sedang mempertimbangkan untuk membubarkan tim menyusul tidak kondusifnya sepak bola Indonesia kaitannya dengan Tragedi Kanjuruhan.
Banyak penolakan hingga penyerangan yang ditujukan untuk Arema FC.
Baca juga: Nasib Berbeda 4 Pemain yang Hengkang dari Arema FC, Adam Alis Debut Manis, Duo Persita Masih Miris
Baca juga: Arema FC Berencana Bubarkan Tim, PSIS hingga Persib Bandung Terdampak, PSS Paling Rugi, Ini Sebabnya
Tapi tentunya manajemen Arema FC tidak akan membubarkan klub dan berhenti mengikuti kompetisi Liga 1 begitu saja, karena ada banyak sanksi menanti, minimal ada denda sebesar Rp 5 miliar.
Ancaman denda Rp 5 miliar itu hanya salah satu konsekuensi yang harus dihadapi Arema FC jika tak melanjutkan kompetisi, sesuai dengan Regulasi Kompetisi Liga 1 2022/2023.
Aturan bagi tim Liga 1 yang tidak bisa melanjutkan kompetisi itu diatur dalam Regulasi kompetisi Liga 1 2022/2023 di Pasal 7.
Sesuai regulasi di Pasal 7, ayat 1, huruf e, disebutkan bahwa bagi klub yang mengundurkan diri di saat kompetisi sudah berjalan di putaran kedua maka dihukum denda Rp 5 miliar.
Tapi bukan denda Rp 5 miliar saja yang harus dibayarkan ketika klub peserta Liga 1 tak melanjutkan kompetisi.
Merujuk pada regulasi Pasal 7 di huruf c disebutkan, tim yang mengundurkan diri harus membayar biaya kompensasi kerugian yang timbul dan dialami oleh klub lain, PSSI, PT LIB, sponsor dan pihak terkait lainnya.
Sedangkan di ayat 1 huruf g juga disebutkan klub yang mundur harus mengembalikan seluruh kontribusi yang telah diterima selam menjalani kompetisi.
Sanski lain yang tak kalah berat adalah, jika Arema FC tak melanjutkan kompetisi, maka akan didiskualifikasi untuk dua musim berikutnya.
Baca juga: Arema FC Potensi Bakal Dibubarkan, Persija, Persib, PSS, PSIS dan PSM Bisa Lirik 6 Pemain Bintangnya
Sanksi dalam regulasi kompetisi Liga 1 itu tentunya akan jadi pertimbangan yang berat bagi manajemen Arema FC jika benar akan memutuskan membubarakan klub dan tidak melanjutkan kompetisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto memberi pernyataan terkait kemungkinan Arema FC dibubarkan.
Pernyataan itu disampaikan pasca peristiwa perusakan Kantor Arema FC dan Arema FC Store pada Minggu kemarin (29/1/2023).
Tatang mengatakan, bahwa Arema FC telah melakukan berbagai macam upaya pasca tragedi Kanjuruhan.