"Kemudian, untuk meraih kesuksesan, harus menyeberang ke laut. Tapi salah satu saksi ada yang menyampaikan 'pada saat itu saya disuruh di pinggir kapal-kapal, saya curiga akan didorong ke laut'," terang Hengki dikutip Tribunnews.com
"Ternyata saat kita konfirmasi ke Tersangka benar 'Saya memerintahkan, bila ingin sukses, harus nyemplung ke laut'."
"Jadi kalau itu sudah dibawa ke sana, itu salah satu modus pembunuhan yang akan dipraktikkan oleh kelompok ini dengan cara menghasut untuk terjun ke laut."
Baca juga: Diduga Korban Baru Pembunuh Berantai Wowon Cs, Tetangga Ungkap Ada Bekas Lubang di Dekat Rumah
Wowon Cs Pembunuh Berantai Raup Rp 1 M
Pelaku pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan M Dede Solehuddin disebut telah menghimpun dana dari korbannya hingga sebanyak Rp 1 miliar.
Dilansir TribunWow.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan uang tersebut didapat dari setoran para TKW yang telah ditipu.
Di sisi lain, pihak kepolisian masih meragukan alasan di balik pembunuhan berantai tersebut hanya berkaitan dengan motif ekonomi.
Baca juga: Terungkap Identitas 9 Korban, Berikut Sosok Pelaku Pembunuhan Berantai terkait Keracunan di Bekasi
"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Hengki saat ditemui di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
Dikutip Tribunnews.com, uang tersebut ditransfer secara berkala ke rekening pelaku Dede.
Adapun korban bersedia mentransfer karena tergiur tipuan pelaku yang menawarkan investasi penggandaan uang secara supranatural.
Namun, pihak kepolisian masih berusaha mendalami fakta-fakta yang ada untuk menguak kasus tersebut secara tuntas.
"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalam motif," lanjutnya.
Baca juga: Nikahi Ayah Tiri, Ibu yang Tewas bersama 2 Anak di Bekasi Ternyata Diracun? Keluarga Ungkap Keanehan
Terkait aliran dana ini, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, menjelaskan uang tersebut ditransfer tiap bulan oleh sejumlah TKW.
"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," kata Panji.
"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon."