Polisi Tembak Polisi

Isi Pembelaan Kuat Maruf, Sebut Brigadir J Orang Baik hingga Curhat Isu Perselingkuhan dengan Putri

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa Kuat Maruf menghadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (5/11/2022). Terbaru, Kuat Maruf dalam nota pembelaannya menegaskan tak terlibat dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J, Selasa (24/1/2023).

TRIBUNWOW.COM - Terdakwa Kuat Maruf tegas menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, Kuat Maruf membantah bersekongkol dengan Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Ia menyatakan sama sekali tak menginginkan kematian Brigadir J karena mendiang Yosua bersikap baik dan pernah membantunya.

Baca juga: Kuat Maruf Menangis Dituntut 8 Tahun Penjara di Kasus Brigadir J, JPU Pertimbangkan 6 Hal Berikut

Nota pembelaan tersebut disampaikan Kuat Maruf dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

Awalnya, Kuat Maruf mengaku bingung lantaran tak mengerti mengapa dirinya bisa dituduh berkomplot untuk membunuh Brigadir J.

"Jujur saya bingung harus mulai dari mana, karena saya tidak paham dan tidak mengerti atas dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU) kepada saya yang dituduh ikut dalam perencanaan pembunuhan terhadap almarhum Yosua," kata Kuat Maruf dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (24/1/2023).

Putri Candrawathi terlihat menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Dalam adegan tersebut, terlihat Kuat Maruf duduk di dekat Putri Candrawathi. (Tangkapan layar youtube TV Polri)

Baca juga: Ruang Sidang Riuh saat Kuat Maruf dan Bripka RR Saling Bantah, Jaksa: Gimana Tuh, Beda Keterangannya

Mantan ART Ferdy Sambo itu pun lantas menegaskan dirinya sama sekali tak tahu soal perencanaan pembunuhan Brigadir J tersebut.

Ia juga membantah telah bersekongkol dengan Ferdy Sambo dan menyinggung tidak adanya bukti untuk mendukung tudingan tersebut.

Kemudian, Kuat Maruf mengeluhkan adanya isu perselingkuhan dirinya dengan Putri yang sempat viral disorot di media sosial.

"Saya sudah ditahan kurang lebih lima bulan, dan selama itu juga saya sudah dituduh sebagai orang yang ikut merencanakan pembunuhan kepada almarhum Yosua," ujar Kuat Maruf.

"Bahkan yang lebih parah, di media sosial, saya dituduh berselingkuh dengan Ibu Putri."

Kuat Maruf lantas membeberkan kebaikan Brigadir J yang pernah membantunya selama masih hidup.

Menurut Kuat Maruf, saat dirinya dirumahkan karena pandemi 2 tahun, Brigadir J pernah membantu membiayai sekolah anaknya.

"Di sisi lain, almarhum Yosua juga baik kepada saya. Bahkan saat saya dua tahun tidak bekerja dengan Bapak Ferdy Sambo, almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rejekinya," ungkap Kuat Maruf.

"Karena pada saat itu, anak saya belum bayar sekolah."

Kemudian, ia lantas mengaku merasa dimanfaatkan untuk mengikutip BAP dari terdakwa justice collaborator Richard Eliezer alias Bharada E.

Namun, Kuat Maruf tak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini.

Ia hanya menegaskan dirinya bukan orang sadis yang akan tega membunuh Brigadir J.

"Saya akui Yang Mulia, saya ini bodoh. Saya dengan mudah dimanfaatkan oleh penyidik untuk mengikuti sebagian BAP dari Richard," ujar Kuat Maruf.

"Demi Allah, saya bukan orang sadis, tega dan tidak punya hati ikut membunuh orang, apalagi orang yang saya kenal baik dan pernah menolong saya," tandasnya.

Baca juga: Kuat Maruf dan Bripka RR Kepergok Sekongkol? Hakim Tuduh Anak Buah Ferdy Sambo: Kalian Buta dan Tuli

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Kuat Maruf sempat Ancam Brigadir J

Ada titik temu dalam kesaksian dua tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, kali ini Ricky Rizal alias Bripka RR, menuturkan kisah yang menguatkan cerita Richard Eliezer alias Bharada E.

Kesaksian tersebut terkait dengan kejadian yang melibatkan tersangka Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah yang diduga menjadi pemicu kasus pembunuhan.

Baca juga: Mulai Jujur, Bripka RR Akhirnya Akui Lihat Ferdy Sambo Menembak, Pengacara Ungkap Kronologi

Dalam penuturannya, kedua tersangka membeberkan mengenai gelagat sopir keluarga Putri, Kuat Maruf.

Diketahui, Bripka RR sebelumnya berkeras memberikan kesaksian sesuai skenario yang dibuat tersangka otak pelaku Ferdy Sambo.

Namun belakangan, ia justru berbalik dan mendukung penuturan Bharada E yang sudah lebih dulu mengungkap fakta pembunuhan.

Pengacara Bripka RR, Erman Umar pun menuturkan adanya kesaksian yang berpotongan antara Bripka RR dan Bharada E.

"Ada sedikit kejadian yang dialami yang dilihat oleh Ricky dan Richard setelah diminta pulang oleh Ibu PC," terang Erman dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (11/9/2022).

"Dia lihat di rumah, suasana kok enggak ada orang di lantai bawah, dia ke lantai dua."

Kolase tersangka pembunuhan Brigadir J, Bripka Ricky Rizal alias RR dan pengacaranya, Erman Umar, Kamis (8/9/2022). (Capture YouTube POLRI TV RADIO/ KOMPASTV)

Baca juga: Menangis Minta Bripka RR Tembak Brigadir J, Ferdy Sambo Beri Sejumlah Uang karena Hal Ini

Dalam perjalanan, Bripka RR bertemu dengan Kuat yang terlihat tegang dan panik.

Namun, tak dijelaskan secara terang permasalahan yang membuat pria tersebut khawatir.

"Pas naik tangga, ketemulah Kuat, kelihatan mukanya tegang dan panik, dia tanya sama, 'Ada apa nih, ada kejadian apa?'," tutur Erman.

"Jawab si Kuat, dia bilang, 'Tadi enggak tahu tuh si Yosua naik-turun-naik, saya tegur dia malah berbalik arah ke bawah enggak naik lagi. Sementara si Susi nangis di atas. Kemudian dia (Brigadir J) maju lagi mau naik, saya khawatir'."

"Cuma enggak terbuka ini, apa kekhawatiran Kuat ini."

Di sisi lain, disebutkan pula bahwa Kuat sempat mengambil pisau dan menggunakannya untuk mengancam Brigadir J.

"Si Kuat sempat ngambil pisau menghalangi Yosua mau naik ke atas, ke tempat Ibu," ungkap Erman.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait