Terkini Daerah

Ganjar Pranowo Angkat Suara soal Kasus Rudapaksa oleh 6 Pemuda di Brebes, Singgung LSM BPPI

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin rakor penanganan bencana di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2023). Terbaru, Ganjar angkat bicara soal kasus rudapaksa di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (20/1/2023).

Namun pada akhirnya keluarga korban hanya menerima Rp 30 juta.

Perjanjian damai pun dilakukan disaksikan oleh perangkat desa.

"Di sini perlu saya garis bawahi bahwa mediasi damai tersebut tidaklah melibatkan kepolisian. Baik dari Polsek, maupun Polres," tegas Kasatreskrim Polres Brebes, AKP I Dewa Gede Ditya, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Geger Aiptu AR Diduga 7 Tahun Jual Istri ke sesama Polisi, 2 Aparat Dilaporkan akibat Rudapaksa

Kronologi Kasus Rudapaksa Anak di Brebes

Menurut Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Brebes, Iptu Puji Haryati, mengatakan dugaan pemerkosaan terjadi pada akhir Desember 2022.

Namun, pihak desa dan LSM lantas melakukan mediasi yang menghasilkan perjanjian damai di atas materai.

Baca juga: Heboh Pelaku Rudapaksa di Lahat Divonis 7 Bulan Penjara, Hotman Paris Turun Tangan: Ayo Berjuang!

Mediasi tersebut diprakarsai oleh Pemerintah Desa dan LSM, serta disaksikan tokoh masyarakat setempat.

Dalam surat pernyataan yang disepakati, baik korban maupun pelaku setuju tak akan memperpanjang masalah tersebut hingga ke ranah hukum.

"Dan sesuai surat kesepakatan bahwa pihak korban tidak akan melapor ke pihak kepolisian dilengkapi surat pernyataan dari pihak korban," ujar Puji.

Para pelaku kasus 6 pemuda rudapaksa siswi SMP di Brebes, Jateng. (YouTube TribunJateng)

Pihaknya mengaku baru mendapat laporan dari kelompok warga mengenai masalah tersebut pada Senin (16/1/2023).

Kemudian, Satreskrim Polres Brebes melalui unit PPA mendatangi korban untuk mengumpulkan alat bukti.

"Melakukan visum terhadap korban, pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Untuk update perkembangan kasus akan kami sampaikan," tandasnya.

Ketua Satgas PPA Brebes, Kuntoro, mengutuk keras pemerkosaan yang tergolong sadis tersebut.

Apalagi mengingat 6 pelaku lebih dulu mencekoki miras oplosan sebelum menggilir korban.

Karenanya, meski keluarga korban memilih damai, PPA mendesak agar polisi tetap menangani masalah tersebut.

"Untuk itu kami minta hukum harus ditegakkan. Jangan karena keluarga korban sudah damai, proses hukum terhenti. Yang diperbuat oleh para pelaku pastinya akan berdampak besar bagi korban sampai kapanpun," tegas Kuntoro dikutip Kompas.com.

Halaman
123