Di sisi lain, Budanov meyakini Rusia akan segera mengumumkan mobilisasi wajib militer.
Sementara itu Budanov menjelaskan bahwa pasukan militer Ukraina juga mengalami kekurangan sumber daya.
Maka dari itu kini Rusia dan Ukraina sama-sama tidak bisa melawan satu sama lain.
"Kami sangat menantikan pasokan senjata baru, dan kedatangan senjata yang lebih canggih," ujar Budanov.
Budanov turut menampik adanya pergerakan pasukan militer Rusia yang dirumorkan ingin kembali mengincar merebut Kiev/Kyiv.
Baca juga: Politikus Terkenal Rusia Tewas Bersimbah Darah di India, sempat Kritik Invasi Putin ke Ukraina
Rumor ini menjelaskan akan ada serangan via jalur darat dari Belarus pada awal tahun 2023 yang akan melibatkan puluhan ribu tentara cadangan yang sedang dilatih di Rusia.
Budanov mengonfirmasi sempat ada kereta penuh tentara Rusia yang berhenti di dekat perbatasan Belarusia-Ukraina.
Namun beberapa jam kemudian kereta tersebut pulang kembali bersama seluruh tentara Rusia yang ada di dalamnya.
"Mereka melakukannya secara terbuka pada siang hari, sehingga semua orang dapat melihatnya, meskipun (kami) tidak mau," kata Budanov.
"Sampai sekarang, saya tidak melihat tanda-tanda persiapan invasi Kyiv atau wilayah utara dari Belarusia."
Sudah 10 bulan berlalu konflik antara Ukraina dan Rusia berlangsung sejak 24 Februari 2022.
Pada konflik yang berlangsung hampir satu tahun ini, total ada 6.884 warga sipil yang tewas dalam konflik.
Dikutip TribunWow dari aljazeera, data ini disampaikan oleh Komisioner Tinggi untuk Hak Asasi Manusia dari Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Rusia Bunuh 4 Tentara Ukraina yang Berusaha Menyusup untuk Lakukan Sabotase, Berikut Identitasnya
Sejak 24 Februari 2022 hingga 26 Desember 2022, total ada 17.831 warga sipil menjadi korban perang.
Berikut detail dari 6.884 warga sipil yang tewas dalam konflik: