Kendati demikian, Adi tak menutupi ada kemungkinan pindahnya Sandiaga adalah tanda bahwa duet Prabowo-Sandi tidak akan terulang lagi.
"Kalau memang takdir mempertemukan kembali antara Sandi dengan Prabowo maka sangat mungkin kedua partai ini akan berkoalisi Gerindra mengusung Prabowo, PPP mengusung Sandiaga Uno kalau takdir mempertemukan mereka di 2024," kata Adi.
"Jikapun takdir tidak mempertemukan mereka yah sangat mungkin antara Prabowo dan Sandi sama-sama maju tapi pisah jalan. Dalam politik kita itu perkara biasa."
"Dalam konteks itulah Sandi sangat mungkin berpasangan dengan Prabowo ataupun berpasangan dengan yang lain, misalnya dengan Ganjar Pranowo yang dalam beberapa simulasi survei juga cocok," ungkap Adi.
Kabar pindahnya Sandiaga awalnya justru diramaikan oleh internal Partai Gerindra sendiri.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Wakil Ketua Umum PPP, Rusli Effendi tak menampik soal kabar ini.
Baca juga: Manuver Politik Sandiaga Uno, dari Kode Jokowi soal 2024 hingga Kini akan Tinggalkan Gerindra
Rusli bahkan mengakui memang mengajak Sandiaga bergabung dengan PPP.
"Saya sahabat dengan beliau kita ajak beliau ke PPP," kata Rusli saat dihubungi, Kamis (29/12/2022).
Dirumorkan, nama Sandiaga akan diumumkan pada perayaan HUT ke-50 PPP.
Namun Sandiaga sendiri sampai saat ini belum menyatakan mengundurkan diri dari Gerindra.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang mengaku mendapat kabar Sandiaga pindah dari orang dalam PPP.
"Jadi saya pikir pernyataan Pak Sandi yang mau kemudian mencapreskan dan Pak Prabowo tidak masalah," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12/2022).
"Saya pikir itu tidak perlu dijadikan polemik karena saya sudah mendengar kabar dari teman-teman Fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP."
Dasco menyampaikan, apabila Sandi telah resmi menjadi anggota PPP maka urusan Sandi menjadi capres adalah kewenangan PPP.
Sandi sendiri sampai saat ini belum menyatakan akan meninggalkan Partai Gerindra.