Ia lantas menerangkan bahwa sistem koordinasi dengan pemerintah daerah sudah berjalan baik.
Hanya saja, Ganjar secara pribadi merasa bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan.
"Jadi teman-teman, sistem sudah berjalan.
Seluruh dinas terkait baik Pemkot maupun Pemprov sudah bekerja, turun ke lapangan, dan berkoordinasi secara intens. Namun saya perlu turun sebagai bentuk tanggung jawab. Juga untuk check and balance.
Apakah laporan ke atas sudah sesuai fakta lapangan. Apakah keluhan masyarakat sudah ditindaklanjuti dengan maksimal.
Karena kita terbiasa gotong royong dalam bekerja, maka masalah apapun harus diselesaikan bersama. Mohon doa."
Baca juga: Bantu Renovasi Rumah Kader PDIP, Ganjar Pranowo Pakai Dana APBN dan Baznas: APBD Prov Tak Cukup
Ganjar Tegaskan Tak Pilih Kasih
Menjelang hari ulang tahun (HUT) PDIP ke-50, Gubernu Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan berupa renovasi rumah 50 kader PDIP yang tinggal dalam rumah tidak layak huni (RTLH).
Aksi bantuan Ganjar ini kemudian menjadi kontroversi dan jadi bahan hujatan netizen, seusai Ganjar menginfokan bahwa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut terlibat memberikan uang sebesar Rp 20 juta.
Dikutip TribunWow dari Tribunjateng, menanggapi kegaduhan ini, Ganjar menegaskan ia tidak pilih kasih dalam membantu warganya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya
Ganjar menyampaikan, sudah sejak lama Pemerintah Provinsi Jateng bekerja sama dengan Baznas terkait program pengentasan kemiskinan.
Selama ini Pemprov Jateng menghimpun zakat aparatur sipil negara (ASN) ke Baznas.
Kemudian program bantuan yang dilakukan adalah renovasi RLTH, pembangunan ratusan masjid, pondok pesantren hingga taman pendidikan Quran (TPQ).
Bantuan juga dilakukan dalam bentuk beasiswa pelajar dan mahasiswa serta pengobatan rakyat tidak mampu.
Sejak tahun 2013-2022 ini, sudah ada lebih dari satu juta rumah warga miskin yang direnovasi.