Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tuduh AS Telah Kirimkan Ratusan Tentara hingga Intelijen untuk Bantu Ukraina

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pergi ke Amerika Serikat (AS) menemui Presiden AS Joe Biden.

Barbara menyampaikan, akhir konflik di Ukraina justru akan ditentukan oleh elit politik di internal pemerintahan Rusia.

Ketika kondisi domestik politik Rusia berubah maka ada kemungkinan konflik antara Rusia dan Ukraina juga ikut akan berakhir.

Kendati demikian, sebelum skenario itu terjadi, Ukraina juga harus bisa bertahan dan berharap bantuan dari negara-negara barat terus berjalan.

Barbara meyakini hingga tahun 2023 nanti konflik masih akan terus berlangsung.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi penghargaan kepada seorang prajurit di lokasi bentrokan terberat dengan pasukan Rusia di Bakhmut, Ukraina, Selasa (20/12/2022). (Kantor Pers Kepresidenan Ukraina via Al Jazeera)

Baca juga: Vladimir Putin Mengatakan Barat Ingin Menghancurkan Rusia setelah Zelensky Temui Joe Biden di AS

Rusia Kini Disebut Fokus Bertahan

Mayoritas pasukan militer Rusia yang berkonflik melawan Ukraina saat ini disebut tengah fokus untuk bertahan di garis depan.

Informasi ini dibeberkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.

Dikutip TribunWow dari aljazeera, Kemenhan Inggris menyampaikan bagaimana pasukan militer Rusia saat ini sibuk memperkuat posisi bertahan mereka dari serangan tentara Ukraina.

Kemenhan Inggris menjelaskan, posisi bertahan ini telah dilakukan sejak Oktober 2022.

Menurut penjelasan Kemenhan Inggris, posisi bertahan ini meliputi upaya memperbanyak ranjau darat anti-tank dan anti-manusia.

Kendati demikian, Kemenhan Inggris menilai upaya tentara Rusia menanam ranjau tidak akan efektif karena minimnya pasukan yang membantu mengawasi area tempat ranjau ditanam.

(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya