Dikutip TribunWow dari rt, informasi ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Sabtu (13/8/2022).
Baca juga: Sanksi Global Berefek, Ekonomi Rusia Merosot sejak Vladimir Putin Invasi Ukraina, Puncaknya 2023
Berdasarkan data dari Kemenhan Rusia, penolakan ini datang dari berbagai divisi pasukan militer Ukraina yang menjadi tahanan perang, mulai dari infantri angkatan laut, pasukan pertahanan nasional, hingga angkatan udara.
"Memilih untuk bertahan di wilayah kekuasaan Rusia karena mereka enggan untuk kembali berperang dan takut kembali dikirim ke garis depan lagi," ujar Kemenhan Rusia.
Menurut penjelasan Kemenhan Rusia, para tentara Ukraina ini menolak dijadikan tumbal dalam peperangan Rusia-Ukraina.
Lewat akun media sosial Telegram, pasukan militer Rusia juga sempat mengunggah sebuah video wawancara dengan seorang tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.
Dalam wawancara tersebut sang tahanan perang menyampaikan dirinya secara sukarela menyerahkan diri.
Dijelaskan juga dalam wawancara itu bahwa Rusia memerlakukan para tentara Ukraina yang menjadi tahanan perang dengan baik dan layak.
Kemenhan Rusia turut mengklaim para tahanan perang bercerita tentang skandal korupsi, yang terjadi di tubuh internal pasukan militer Ukraina hingga taktik tidak manusiawi kelompok nasionalis Ukraina menggunakan warga sipil sebagai tameng.
(TribunWow.com/Anung/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina