TRIBUNWOW.COM - Orangtua Richard Eliezer alias Bharada E, Sunandag Junus Lumiu dan Rynecke Alma Pudihang, sempat menangis melihat anaknya mengenakan baju tahanan.
Dilansir TribunWow.com, hal ini menjadi pukulan bagi mereka lantaran terbiasa melihat Bharada E mengenakan seragam polisi Brimob kebanggaannya.
Sang ayah, Junus, sampai menangis setiap kali melihat seragam polisi sang anak yang kini hanya disimpan sejak Bharada E menjadi tersangka pembunuhan rekannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Baca juga: Kaget Lihat Sikap Bharada E saat Bongkar Skenario Ferdy Sambo, Pakar: Punya Semacam Intelektualitas
Menurut Rynecke, anaknya sempat tak menyangka bisa menjadi tersangka pembunuhan berencana.
Pasalnya, Bharada E percaya penuh bisa lolos jika mengikuti skenario Ferdy Sambo.
Namun kepercayaan itu runtuh setelah dirinya ditahan di Mako Brimob dan harus mengenakan seragam tahanan berwarna oranye.
Hal ini membuat Bharada E merasa tersiksa hingga akhirnya bersedia berkata jujur untuk mengungkap rekayasa pembunuhan tersebut.
Dengan air mata mengalir, Rynecke menuturkan penderitaan yang diungkapkan anaknya dan kekagetan mereka saat melihat Bharada E mengenakan baju tahanan.
"Ketika dia jadi tersangka baru dia bilang merasa tersiksa, 'Tersiksa sekali mama', kita makan enak di luar, dia bilang cuma makan nasi dengan sayur," tutur Rynecke dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (3/12/2022).
"Hancur hati saya sama bapaknya lihat dia pakai kemeja oranye pertama ketemu."
Baca juga: Lihat Gelagat Bharada E, sang Ibu Langsung Yakin Anaknya Bohong soal Tembak-Menembak: Matanya Kosong
Dalam benak orangtuanya, sosok Bharada E tersimpan di memori selalu tampak gagah mengenakan seragam Brimob.
Mereka pun begitu terguncang ketika melihat langsung seragam sang anak berganti dengan baju penjara.
Sampai-sampai, Junus selalu menangis jika melihat bekas seragam kebanggaan yang dulunya selalu melekat di badan Bharada E.
"Bapaknya sampai nangis kalau lihat seragam (polisi)-nya, saya bilang, 'Kamu enggak boleh nangis, harus berdoa'," tangis Rynecke.
"Itu menghancurkan hati saya, dia menjadi kebanggaan," aku Junus sembari terisak.
Baca juga: Menangis Bharada E Diberitakan sebagai Pembunuh, Sang Ibu: Ingin Ketemu walau Cuma Pegang Tangannya
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 41.10:
Strategi Timsus Dapatkan Pengakuan Bharada E
'Nyanyian' Bharada Richard Eliezer alias Bharada E telah menyeret sejumlah pejabat Polri dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto membeberkan adanya sejumlah upaya yang dilakukan pihaknya untuk mendapat pengakuan itu.
Hingga akhirnya, Bharada E tergerak untuk membongkar fakta pembunuhan yang didalangi atasannya, eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Baca juga: Ketakutan Dapat Perintah Irjen Ferdy Sambo, Bharada E Ngaku Tembak Brigadir J Sambil Pejamkan Mata
Sebelumnya, beredar kabar bahwa pengakuan Bharada E berhasil didapatkan oleh pengacara barunya, Deolipa Yumara.
Namun hal ini langsung dibantah oleh Agus Andrianto selaku anggota tim khusus Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurutnya, timsus telah melakukan upaya secara bertahap untuk mendapatkan pengakuan Bharada E.
Selama ditahanan, aparat tak lelah membujuk pemuda tersebut bahkan hingga mendatangkan kedua orangtuanya.
"Bukan karena pengacara itu dia mengaku, karena apa yang dilakukan oleh penyidik, dilakukan oleh Timsus, menyampaikan kepada dia, kasih orangtuanya didatangkan," kata Agus Andrianto dikutip dari kanal YouTube metrotvnews, Selasa (9/8/2022).
Selain itu, Timsus juga mengingatkan mengenai ancaman hukuman yang harus ditanggung sendiri jika Bharada E tidak mengaku.
"Ada upaya membuat dia untuk tergugah, bahwa ancaman hukumannya cukup berat, jadi jangan tanggung sendiri, sehingga dia secara sadar membuat pengakuan."
Baca juga: Mengaku Tertekan, Keluarga Bharada E Minta Anaknya Berani Jujur soal Brigadir J: Kami Mendukung
Bharada E diketahui berperan sebagai orang yang menembak Brigadir J dan awalnya sempat berbohong mengaku terlibat baku tembak melawan korban.
Ketika dilakukan pemeriksaan khusus terhadap Brigadir J, tanpa diminta oleh timsus, Bharada E berinisiatif menuliskan kronologi kasus pembunuhan Brigadir J yang sesuai fakta di lapangan.
"Yang bersangkutan pada saat dilakukan pemeriksaan mendalam ingin menyampaikan uneg-uneg," ungkap Irwasum Polri, Komjen Agung Budi dalam konpers, Selasa (9/8/2022).
"Dia ingin menulis sendiri 'tidak usah ditanya pak, saya menulis sendiri'," ucap Agung menirukan perkataan Bharada E pada saat diperiksa.
Kemudian Bharada E mulai menuliskan dari awal hingga akhir kebenaran kasus Brigadir J yang sempat tertutup kebohongan.(TribunWow.com/Via)