Ditemui setelah prosesi pemakaman korban di TPU Sasono Loyo, Magelang, Agus merasa begitu hancur dan kehilangan.
"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," ujar Agus dikutip Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Ia awalnya tak menyangka keponakannya adalah pelaku pembunuhan tersebut.
Namun, pihak keluarga besar sudah sepakat menyerahkan kasus tersebut ke aparat agar diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Saya tadi pagi belum tahu, kemudian ada informasi kalau Dhio dibawa polisi juga. Kalau aparat bawa seseorang itu berarti sudah ada keyakinan, melalui alat bukti kuat," ujar Agus.
"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," lanjutnya.
Baca juga: Fakta Baru Ibu di Kalideres Sudah Tewas sejak Mei, Masih Disisiri dan Diberi Susu oleh Anak
Agus membeberkan komunikasi terakhirnya dengan keluarga tersebut berlangsung belum lama sebelum kejadian.
Ketika itu, mendiang Abas meminta tolong untuk membayarkan pajak STNK.
Agus pun menilai keluarga tersebut tampak baik-baik saja, meski ia sempat mencurigai gelagat Dhio yang disebutnya agak berubah.
"Sifat Dhio itu sekarang overlap (berlebihan-red). Setahu saya banyak menghambur-hamburkan uang belakangan ini," ungkap Agus.
Akibat perbuatannya, pelaku kini harus menjalani penyidikan di Sat Reskrim Polresta Magelang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (TribunWow.com)