"Dari pada kenapa-kenapa, rumah juga sudah roboh sebagian temboknya jadi kita kosongkan. Bawa semua anak-anak mengungsi di sini," kata Dedi dikutip TribunnewsDepok.com.
Tidur di Pinggir Rel
Nasib pilu juga dialami warga di Kampung Margaluyu, Keluarahan Sayang, Kabupaten Cianjur yang terpaksa tidur di pinggir rel kereta api.
Meski berbahaya, namun ratusan warga terpaksa hidup di pengungsian sementara tersebut karena takut akan adanya gempa susulan.
"Warga gotong royong mendirikan tenda dari terpal seadanya, yang diikat pakai tali plastik ke tiang di pinggir rel kereta," kata warga bernama Hendi Supyandi pada TribunJabar.id, Selasa (22/11/2022).
Meski sudah mendapat bantuan berupa makanan ringan dan air, warga masih kekurangan bahan makanan pokok.
Selain itu, kondisi tenda untuk menampung para pengungsi juga masih kurang layak lantaran tak bisa membendung udara dan angin dingin.
"Inikan posisinya cuman atasnya saja yang ditutupi terpal, ditambah kondisi sekarang anginnya cukup kencang, banyak juga bayi dan anak di sini," tandasnya.
Baca juga: Tangis Histeris Ayah Korban Gempa Cianjur Lihat Anaknya Terbujur Kaku di Kantong Jenazah: Ya Allah
(TribunWow.com/Via)