Gempa di Cianjur

Setenda dengan Mayat hingga Tidur di Pinggir Rel, Berikut Kisah Pilu Para Pengungsi Gempa Cianjur

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video jenazah di tenda pengungsian. Para pengungsi di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban gempa di tenda pengungsian.

Sementara itu, warga di wilayah Panumbang, Desa Cibulakan, juga terpaksa tidur di tenda yang dipasang di atas tanah makam.

Bersama istri, empat cucu dan satu anaknya, Dedi (56) hidup bersama 73 kepala keluarga lain di TPU Panumbang.

"Dari pada kenapa-kenapa, rumah juga sudah roboh sebagian temboknya jadi kita kosongkan. Bawa semua anak-anak mengungsi di sini," kata Dedi dikutip TribunnewsDepok.com.

Tidur di Pinggir Rel

Nasib pilu juga dialami warga di Kampung Margaluyu, Keluarahan Sayang, Kabupaten Cianjur yang terpaksa tidur di pinggir rel kereta api.

Meski berbahaya, namun ratusan warga terpaksa hidup di pengungsian sementara tersebut karena takut akan adanya gempa susulan.

"Warga gotong royong mendirikan tenda dari terpal seadanya, yang diikat pakai tali plastik ke tiang di pinggir rel kereta," kata warga bernama Hendi Supyandi pada TribunJabar.id, Selasa (22/11/2022).

Meski sudah mendapat bantuan berupa makanan ringan dan air, warga masih kekurangan bahan makanan pokok.

Selain itu, kondisi tenda untuk menampung para pengungsi juga masih kurang layak lantaran tak bisa membendung udara dan angin dingin.

"Inikan posisinya cuman atasnya saja yang ditutupi terpal, ditambah kondisi sekarang anginnya cukup kencang, banyak juga bayi dan anak di sini," tandasnya.

Baca juga: Tangis Histeris Ayah Korban Gempa Cianjur Lihat Anaknya Terbujur Kaku di Kantong Jenazah: Ya Allah

Puluhan keluarga korban gempa Cianjur di Kampung Margaluyu, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur tidur di pinggir rel kereta api, Selasa (22/11/2022). (Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)

Kisah Para Korban Selamat

Sejumlah warga di Cianjur, Jawa Barat mengisahkan pengalaman mereka selamat dari gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada Senin (21/11/2022).

Dilansir TribunWow.com, seorang warga sempat tertimbun tembok rumahnya, sementara yang lain mencari pertolongan dengan tubuh berlumuran darah.

Di antaranya, ada pula kisah heroik seorang nenek yang berhasil menyelamatkan cucunya saat gedung di dekatnya runtuh.

Baca juga: PLN Gerak Cepat Pasca Gempa Cianjur, Kerahkan Petugas untuk Pulihkan Kelistrikan hingga Beri Bantuan

Jajang (51), mengaku sedang berada di bengkelnya saat gempa mulai terasa.

Halaman
123