Gempa di Cianjur

Berita Ridwan Kamil: Bantuan Gempa Cianjur Dicegat, RK Bagikan Nomor Hp Kapolda Jabar untuk Laporan

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, (22/11/2022).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengupayakan pemerataan bantuan logistik untuk korban gempa di wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Dilansir TribunWow.com, ia berkoordinasi langsung dengan relawan dan warga untuk mendata kebutuhan para pengungsi.

Selain itu, Ridwan Kamil juga membagikan nomor ponsel Kapolda Jabar Irjen. Pol. Suntana, sebagai respons atas banyaknya laporan pencegatan logistik.

Baca juga: Berita Ridwan Kamil: Korban Tewas Gempa Cianjur Capai 268 Jiwa, RK Rinci Kebutuhan 58 Ribu Pengungsi

Melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Kamis (24/11/2022), sang gubernur membagikan kegiatannya saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, dua hari yang lalu.

Sebagaimana diketahui, wilayah Cugenang sempat terisolasi lantaran jalan utama ke lokasi tersebut tertimbun longsoran akibat gempa.

Setelah akses kembali terbuka, pihak pemerintah langsung melakukan penyelamatan dan menyalurkan bantuan bagi desa-desa yang belum tersentuh.

Dalam video yang dibagikan, tampak Ridwan Kamil berdiskusi dengan warga dan relawan.

Ia mengumpulkan data mengenai lokasi mana saja yang masih kekurangan dan membutuhkan bantuan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau korban gempa bumi yang dirawat di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (Laman jabarprov.go.id)

Baca juga: Angkot Berisi Anak-anak Masih Tertimbun akibat Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: Ada 5 Kendaraan

Di kolom keterangan, Ridwan Kamil menuliskan upaya yang telah dilakukan pemerintah dan memberi jalur pelaporan jika ada wilayah yang belum terbantu.

"DESA-DESA TERPENCIL,

Dikoordinasikan logistiknya dengan tim relawan yang membantu tim utama TNI/Polri dan BNPB. Sekitar Rp 2 Miliar dari Pemprov Jabar kemarin dibelanjakan segera setelah mereview kebutuhan-kebutuhan para pengungsi di desa-desa terpencil.

Jika masih ada yang belum terbantu, silakan bantu jadi relawan jempol dengan mengontak hotline 115 dan 117, atau via akun @jabarquickresponse," tulis Ridwan Kamil.

Belakangan, dilaporkan bahwa sejumlah penyaluran bantuan terhambat karena ada pencegatan di tengah jalan oleh oknum warga.

Menanggapi hal ini, Ridwan Kamil mengimbau agar pemberi bantuan atau distributor menghubungi langsung nomor Kapolda yang tertera.

"JIKA ADA GANGGUAN OKNUM,

Saat memberikan bantuan kepada para pengungsi bisa hubungi kepolisian via No hape Bpk Kapolda Jabar 082128667356," tandasnya.

Baca juga: Berita Ridwan Kamil: Bersama Jokowi Kunjungi Korban Gempa Cianjur, Disambut Ratapan hingga Tangisan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membagikan kegiatannya saat meninjau lokasi terdampak gempa dan melakukan pendataan kebutuhan para pengungsi, diunggah Kamis (24/11/2022). (Instagram @ridwankamil)

Pengungsi Gempa Cianjur Terpaksa Makan Sekali Sehari

Distribusi bantuan untuk warga terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat, mengalami sejumlah hambatan.

Dilansir TribunWow.com, tak hanya karena akses jalan yang tertutup, perilaku warga yang mencegat mobil pembawa bahan makanan pokok juga turut menimbulkan keresahan.

Bahkan sebagai akibatnya, warga di desa Mangunkarta, Cianjur, terpaksa hanya makan sekali sehari akibat belum tersentuh bantuan pemerintah maupun swasta.

Baca juga: Viral Detik-detik Warga Cegat Mobil Pembawa Bantuan Korban Gempa Cianjur, Ini Kata Kades dan Polisi

Kejadian miris tersebut dituturkan seorang relawan bernama Ustaz Ibrahim yang sempat mengalami pencegatan.

Pada Rabu (23/11/2022) sekira pukul 14.00 WIB, ia mengirim bahan makanan pokok yang dihimpun oleh Yayasan Permata Hati Jauhari untuk membantu desa-desa terpencil.

Mereka memulai perjalanan dari Nagrak, Cugenang, Cianjur, untuk menuju ke Desa Mangunkerta.

Namun, pada 2 km sebelum mencapai tujuan, mobil Ibrahim dicegat oleh warga di tengah jalan.

Para warga tersebut mengatakan bahwa bantuan sembako ke Mangunkerta sudah penuh.

Lantaran jalan ke desa tersebut tersendat, Ibrahim pun sempat percaya dan mengira bahwa ada penumpukan truk berisi bantuan di Desa Mangunkerta.

Namun, ia kemudian merasa sangsi lantaran desa yang dituju letaknya sangat jauh berada di ujung jalan Gatot Mangkupraja, sehingga diyakini tak mungkin mendapat bantuan lebih dulu.

Benar saja, saat Ibrahim nekat melanjutkan perjalanan, ia mendapati fakta bahwa desa tersebut belum terjangkau bantuan dan relawan pemerintah maupun swasta.

Menurut Ibrahim, kemacetan yang terjadi ternyata bukan berasal dari penumpukan kendaraan, melainkan karena banyak dicegat warga yang meminta bantuan yang dibawa.

"Sebenarnya kalau macet karena bongkar muat bantuan itu hanya sebentar saja. Mereka bongkar mobil jalan," beber Ibrahim dikutip TribunnewsDepok.com, Kamis (24/11/2022).

Kondisi Desa Mangunkarta Cianjur, Jawa Barat yang luluh lantak diguncang gempa belum menerima bantuan selama dua hari, Rabu (23/11/2022). (Warta Kota/Desyselviany)

Baca juga: Terisolasi akibat Gempa Cianjur, Saudagar Beras Ini Relakan Stok Dagangan untuk Beri Makan Pengungsi

Ia mengaku menempuh perjalanan yang seharusnya hanya 15 menit menjadi 2 jam dan sampai di Desa Mangunkerta pada sekitar pukul 16.00 WIB.

Ibrahim menuturkan kondisi memprihatinkan para warga Mangunkarta yang bahkan tak memiliki terpal untuk membuat tenda.

Para pengungsi tersebut bahkan meminta spanduk yang dibawa oleh relawan untuk dijadikan tempat bernaung.

Mereka juga mengaku hanya bisa makan dari sisa hasil pertanian selama dua hari terisolasi akibat gempa.

Untuk menghemat bahan makanan, warga terpaksa makan satu kali sehari karena tak tahu kapan bantuan akan datang untuk mereka.

Sebelumnya, aksi pencegatan yang dilakukan tiga orang warga sempat viral di media sosial.

Humas Polres Cianjur, Ipda Nanang Suryana, membeberkan bahwa tiga warga asal Desa Padaluyu tersebut sudah diberi pembinaan dan dipulangkan.

"Mereka tadi sempat dibawa ke Mapolres Cianjur untuk diberikan pembinaan, tetapi ketiganya sudah dipulangkan kembali," kata Nanang dikutip TribunJabar.id, Rabu (23/11/2022).

Sementara itu, sang kepala desa, Desi Susilawati membantah warganya melakukan penjarahan.

Menurutnya, warga tersebut terpaksa mencegat mobil logistik karena desanya sendiri masih kekurangan bantuan.

"Bukan dijarah, saya tau karakter warga saya sendiri," kata Desi.

"Saat ini juga di desa cuman ada tujuh terpal, tenda hanya ada satu. Bantuan dari kemari cuma lewat saja, padahal kita masih membutuhkan, jadi warga terpaksa menghentikan mobil logistik," lanjutnya.(TribunWow.com/Via)

Baca artikel lain terkait