TRIBUNWOW.COM - Enam orang pelajar SMK berinisial IH, ZA, VH, AR, RM dan ASH asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, ditangkap pihak kepolisian.
Dilansir TribunWow.com, enam remaja tersebut terbukti telah melakukan perundungan dan kekerasan pada seorang nenek pejalan kaki.
Rekaman video yang diambil saat melakukan aksi tersebut lantas viral dan mendapat kecaman keras dari warganet.
Baca juga: Viral Siswa SMP di Bandung Jadi Korban Bullying, Orangtua Tempuh Jalur Hukum, Sekolah Minta Maaf
Dalam tayangan tersebut, tampak segerombolan siswa SMK menggunakan seragam Pramuka sedang berkonvoi mengendarai motor.
Mereka lantas berhenti di dekat seorang nenek dan sempat mengajak bicara lansia berkerudung tersebut.
Tak disangka, seorang di antara mereka mendadak melayangkan tendangan hingga membuat nenek tersebut jatuh terjerembab.
Sang nenek berteriak kesakitan dan bergegas kabur diiringi gelak tawa para pelajar tersebut.
Kejadian tersebut diketahui terjadi di wilayah Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pihak kepolisian telah turun tangan dan mengamankan pelaku sebanyak enam orang.
"Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam," terang Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni dikutip Tribun-medan.com, Minggu (20/11/2022).
"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK Kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih dibawah umur."
"Hari Selasa nanti kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menggali keterangan dari pelaku, bersama Bapas," lanjutnya.
Baca juga: Berita Ridwan Kamil: Turun Tangan Usut Kasus Perundungan Anak Disabilitas hingga Kirim Psikolog
Rupanya, penganiayaan yang dilakukan kepada nenek yang diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut bukan hanya dilakukan sekali.
Sekitar bulan September 2022 silam, para pelajar yang sama juga telah melakukan kekerasan dengan cara yang lebih kejam.
"Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga tapi viralnya bersamaan kemarin," kata Imam.