Bantahan tersebut didukung dengan hasil investigasi yang menyatakan bahwa Ukraina sama sekali tidak menggunakan atau memproduksi senjata tersebut.
Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina, memuji kesimpulan IAEA, dan menyebutnya dalam pidato nasional terbarunya.
"Kami telah mengundang IAEA untuk memeriksa, kami telah memberi mereka kebebasan penuh untuk bertindak di fasilitas terkait, dan kami memiliki bukti yang jelas dan tak terbantahkan bahwa tidak ada seorang pun di Ukraina yang membuat atau membuat bom kotor," kata Zelensky dikutip The Guardian, Jumat (4/11/2022).
"Satu-satunya hal yang kotor di wilayah kami sekarang adalah kepala orang-orang tertentu di Moskow yang, sayangnya, menguasai negara Rusia dan meneror Ukraina dan seluruh dunia."
Baca juga: Rusia Mengaku Sudah Tarik Mundur Pasukan di Kherson, Ukraina Justru Makin Waspada, Mengapa?
Beberapa pejabat Ukraina dan Barat menduga Rusia membuat tuduhan itu justru untuk menutupi aksinya sendiri yang akan meledakkan bom kotor dan menyalahkan Kyiv.
"Dunia akan melihat melalui upaya apa pun oleh Rusia untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi," kata Menteri Luar Negeri, Antony Blinken.
Pernyataan dari IAEA diungkapkan pada Kamis (3/11/2022) malam, menyebutkan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya indikasi nuklir di lokasi yang telah diinvestigasi.
"Selama beberapa hari terakhir, para inspektur dapat melakukan semua kegiatan yang telah direncanakan IAEA untuk dilakukan dan diberi akses tanpa batas ke lokasi," bunyi pernyataan yang diungkap Badan Energi Atom Internasional yang berbasis di Wina.
"Berdasarkan evaluasi hasil yang tersedia hingga saat ini dan informasi yang diberikan oleh Ukraina, badan tersebut tidak menemukan indikasi aktivitas dan bahan nuklir yang tidak diumumkan di lokasi."
IAEA mengatakan pada bulan Oktober bahwa pihaknya akan memeriksa dua lokasi di Ukraina setelah permintaan dari Kyiv.
Pada hari Senin dikatakan bahwa inspeksi tersebut telah dimulai dan pada hari Kamis dikatakan bahwa mereka telah selesai di tiga lokasi yang semuanya telah disebutkan oleh Rusia.
IAEA menyebut lokasi tersebut adalah Institut Penelitian Nuklir di Kyiv, Pabrik Pertambangan dan Pemrosesan Timur di Zhovti Kody, serta Pabrik Pembuatan Mesin Asosiasi Produksi Pivdennyi di Dnipro.
"Hasil evaluasi tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas dan bahan nuklir yang tidak diumumkan, dan sampel lingkungan yang diambil di lokasi akan dikirim untuk analisis laboratorium dengan hasil yang akan dilaporkan 'sesegera mungkin'," ungkap Kepala IAEA, Rafael Grossi.
Baca juga: Bantah Hanya Ingin Caper, Istri Zelensky Jelaskan Alasan Terus Bahas Konflik Ukraina Vs Rusia
Penjelasan terkait Bom Kotor
Sebelumnya, Rusia bersikeras bahwa Ukraina akan menggunakan bom radioaktif untuk mencemari lingkungan.