Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Beri Peringatan, Ukraina akan Seret AS dan NATO Terlibat Langsung dalam Konflik

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kanan) berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka di markas besar Uni Eropa di Brussels, 16 Desember 2021.

Bantahan tersebut didukung dengan hasil investigasi yang menyatakan bahwa Ukraina sama sekali tidak menggunakan atau memproduksi senjata tersebut.

Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina, memuji kesimpulan IAEA, dan menyebutnya dalam pidato nasional terbarunya.

"Kami telah mengundang IAEA untuk memeriksa, kami telah memberi mereka kebebasan penuh untuk bertindak di fasilitas terkait, dan kami memiliki bukti yang jelas dan tak terbantahkan bahwa tidak ada seorang pun di Ukraina yang membuat atau membuat bom kotor," kata Zelensky dikutip The Guardian, Jumat (4/11/2022).

"Satu-satunya hal yang kotor di wilayah kami sekarang adalah kepala orang-orang tertentu di Moskow yang, sayangnya, menguasai negara Rusia dan meneror Ukraina dan seluruh dunia."

Tentara Ukraina mencari sisa peluru yang tidak meledak setelah bertempur dengan pasukan Rusia di Kyiv, Ukraina, pada Sabtu (26/2/2022). (AFP/ Sergei Supinsky)

Baca juga: Rusia Mengaku Sudah Tarik Mundur Pasukan di Kherson, Ukraina Justru Makin Waspada, Mengapa?

Beberapa pejabat Ukraina dan Barat menduga Rusia membuat tuduhan itu justru untuk menutupi aksinya sendiri yang akan meledakkan bom kotor dan menyalahkan Kyiv.

"Dunia akan melihat melalui upaya apa pun oleh Rusia untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi," kata Menteri Luar Negeri, Antony Blinken.

Pernyataan dari IAEA diungkapkan pada Kamis (3/11/2022) malam, menyebutkan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya indikasi nuklir di lokasi yang telah diinvestigasi.

"Selama beberapa hari terakhir, para inspektur dapat melakukan semua kegiatan yang telah direncanakan IAEA untuk dilakukan dan diberi akses tanpa batas ke lokasi," bunyi pernyataan yang diungkap Badan Energi Atom Internasional yang berbasis di Wina.

"Berdasarkan evaluasi hasil yang tersedia hingga saat ini dan informasi yang diberikan oleh Ukraina, badan tersebut tidak menemukan indikasi aktivitas dan bahan nuklir yang tidak diumumkan di lokasi."

IAEA mengatakan pada bulan Oktober bahwa pihaknya akan memeriksa dua lokasi di Ukraina setelah permintaan dari Kyiv.

Pada hari Senin dikatakan bahwa inspeksi tersebut telah dimulai dan pada hari Kamis dikatakan bahwa mereka telah selesai di tiga lokasi yang semuanya telah disebutkan oleh Rusia.

IAEA menyebut lokasi tersebut adalah Institut Penelitian Nuklir di Kyiv, Pabrik Pertambangan dan Pemrosesan Timur di Zhovti Kody, serta Pabrik Pembuatan Mesin Asosiasi Produksi Pivdennyi di Dnipro.

"Hasil evaluasi tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas dan bahan nuklir yang tidak diumumkan, dan sampel lingkungan yang diambil di lokasi akan dikirim untuk analisis laboratorium dengan hasil yang akan dilaporkan 'sesegera mungkin'," ungkap Kepala IAEA, Rafael Grossi.

Baca juga: Bantah Hanya Ingin Caper, Istri Zelensky Jelaskan Alasan Terus Bahas Konflik Ukraina Vs Rusia

Penjelasan terkait Bom Kotor

Sebelumnya, Rusia bersikeras bahwa Ukraina akan menggunakan bom radioaktif untuk mencemari lingkungan.

Halaman
1234