TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkit tentang nasihat yang disampaikan mendiang ayahnya sebelum meninggal.
Dilansir TribunWow.com, nasihat tersebut dipegang Ganjar Pranowo hingga kini menjabat Gubernur bahkan ramai diusung menjadi kandidat Capres 2024.
Nasihat tersebut adalah imbauan untuk tidak mengejar jabatan.
Meski begitu, jika diserahi tanggung jawab untuk menjabat, harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Foto Bareng Kakak Megawati, Warganet Ramai Sebut Ganjar Dapat Restu Nyapres
Berangkat dari keluarga yang sederhana, Ganjar mengaku tak pernah muluk-muluk dalam memiliki mimpi.
Namun jika mendapat amanat untuk mengemban tugas, ia berkomitmen untuk menjalankannya dengan baik.
"Karena saya bukan siapa-siapa, saya harus menjadi siapa-siapa ketika amanat itu diberikan," ucap Ganjar dikutip YouTube Kanal Anak Bangsa, Minggu (6/11/2022).
"Satu belajar, dua serius," imbuhnya.
Menurut Ganjar, prinsip tersebut diperolehnya dari mendiang sang ayah, Parmudji Pramudi Wiryo yang meninggal pada Senin (3/4/2017).
Ketika masih sehat, sang ayah yang dulunya adalah polisi, kerap berpesan pada Ganjar untuk tidak haus kekuasaan dan jabatan.
"Nasihat Bapak saya almarhum itu begini, 'Le, jabatan enggak boleh kamu kejar-kejar, jangan dikejar-kejar, tapi kalau itu takdirmu, kamu harus laksanakan dengan baik'," tandasnya.
Baca juga: Pengamat Curiga PDIP Hanya Pura-pura Tindas Ganjar Pranowo demi 2024: Untuk Mendulang Simpati
Di sisi lain, pada kesempatan berbeda, secara terang-terangan Ganjar mengutarakan kesiapannya menjadi calon presiden (capres) di 2024 nanti.
Ini merupakan pertama kalinya Ganjar menyatakan siap maju di pemilihan presiden (pilpres) 2024 di tengah isu dirinya 'dikucilkan' di partainya sendiri yakni PDIP.
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap akan hal itu," ujar Ganjar saat menjalani wawancara dengan BeritaSatu, Selasa (18/10/2022).
Ganjar sendiri menekankan dirinya tetap menghormati keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif untuk mengusung capres dari PDIP.