Menanggapi hal ini, Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus hanya memberikan peringatan.
Diketahui, Lukas Enembe terjerat kasus dugaan penerimaan gratifikasi Rp 1 miliar terkait pengadaan proyek di Papua.
Kemudian, PPATK menemukan aliran dana janggal Rp 560 miliar yang mengalir ke kasino di Singapura.
Tak berapa lama, Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) membeberkan bukti foto dan video kegiatan perjudian Lukas Enembe.
"MAKI menyampaikan bahwa mendapatkan data foto dan video dari orang dalam, ini juga memperkeruh suasana, tidak jelas," kata Rifai dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (27/9/2022).
"Kami tahu di media ada foto-foto begitu, ini kan sebuah gerakan yang tidak tahu dilakukan oleh siapa."
Namun, Rifai tak memberikan bantahan saat ditanya terkait keaslian foto tersebut.
Ia menyoroti istilah orang dalam atau lingkar dalam yang disebut MAKI sebagai sumber foto tersebut.
Menurut Rifai, hal ini bisa menimbulkan fitnah dan pencemaran nama baik yang bisa saja diproses hukum.
"Foto-foto yang disampaikan ini adalah mendapatkan dari orang dalam, lingkar dalam, ini sesuatu yang bagi saya hati-hati karena ini bisa menjurus kepada fitnah," ujar Rifai.
"Ini akan menjadi pro kontra juga di lingkungan Bapak Gubernur."
Menanggapi hal ini, koordinator MAKI Boyamin Saiman menyoroti sikap pihak Lukas Enembe yang tidak memberikan bantahan atas bukti tersebut.
"Selama ini tidak ada bantahan bahwa foto-foto itu tidak benar, atau editan," terang Boyamin.
"Soal saya mendapat dari mana itu kan selalu mengatakan dari pihak dalam, pihak luar, bahkan komunitas."
Boyamin justru mengaku akan sangat senang jika ia dilaporkan ke Polisi karena justru dapat membuktikan kebenaran fakta di balik foto dan video Lukas Enembe tersebut.