TRIBUNWOW.COM - Persib Bandung tak disangka berani melakukan hal tak diduga di bursa transfer dalam dua musim terkininya.
Dilansir TribunWow.com, tak ada yang menyangka, Persib Bandung yang sejatinya berlabel tim besar justru mendatangkan dua pemain di posisi krusialnya dari klub yang terdegradasi.
Dua pemain yang direkrut Persib Bandung dari dua tim degradasi yang dimaksud adalah Teja Paku Alam dan Fitrul Dwi Rustapa.
Teja Paku Alam didatangkan Persib Bandung dari klub asal Sumatera Barat, Semen Padang.
Baca juga: Persib Bandung Ketar-ketir? Luis Milla Diincar Klub Meksiko, 2 Faktor Bisa Jadi Potensi Hengkang
Pada saat itu, Persib Bandung dengan berani mendatangkan Teja Paku Alam yang sejatinya banyak kebobolan di gelaran Liga 1 2019.
Dari 26 pertandingan yang ia mainkan, Teja Paku Alam kebobolan mencapai 37 gol dan hanya catatkan 5 kali cleansheet bersama Semen Padang.
Hingga pada akhirnya, Semen Padang harus puas berada di posisi ke-17 klasemen akhir dan turun kasta ke Liga 2 2020.
Tak berselang lama, tepatnya di bursa transfer awal musim Liga 1 2022, Persib Bandung kembali dengan berani menggaet kiper dengan status kebobolan banyak di gelaran Liga 1 2021, Fitrul Dwi Rustapa.
Saat itu, Persib Bandung mendatangkan Fitrul Dwi Rustapa dari Persipura Jayapura yang di musim tersebut resmi terdegradasi ke Liga 2 2022.
Baca juga: Mengenal Chivas de Guadajalara Klub yang Santer Bajak Luis Milla dari Persib, Gelarnya Mencengangkan
Di musim tersebut, tim berjuluk Mutiara Hitam harus puas terdegradasi ke Liga 2 2022 karena menempati posisi ke-16 klasemen akhir Liga 1 2021.
Fitrul Dwi Rustapa yang saat itu kerap menjadi kiper inti harus kebobolan dengan total 35 gol dan hanya catatkan 4 cleansheet bersama Persipura Jayapura.
Meski kedua sosok kiper Persib Bandung didatangkan dari tim degradasi dan memiliki rasio kebobolan tinggi, tim pelatih Maung Bandung nampaknya telah mempertimbangkan hal itu.
Diprediksi, jajaran tim pelatih Persib Bandung telah menganalisa permainan keduanya dalam beberapa laga terakhir.
Rasio kebobolan tinggi keduanya diprediksi bukan dari performa kurang apik dari Teja dan Fitrul, melainkan lini belakang Semen Padan serta Persipura Jayapura yang saat itu tampil buruk.
Mengingat keduanya juga sukses dalam musim tersebut catatkan banyak save gemilang meski harus berujung pada kebobolan.