TRIBUNWOW.COM - Viral sebuah potongan video di media sosial (medsos) menampilkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri peringatan HUT ke-58 Partai Golkar di Jakarta pada Jumat (21/10/2022).
Dalam video tersebut Jokowi terekam seolah menolak dipeluk Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, dalam video tersebut terlihat Surya Paloh memegang punggung kiri Jokowi seolah ingin memeluk sang RI 1.
Baca juga: Temui Teman-teman saat Kuliah di UGM, Jokowi Sebut Bahas Foto-foto Masa Lalu sebelum Jadi Presiden
Namun Jokowi tampak tak merespons gestur Surya Paloh.
Terlihat Jokowi hanya menepuk pundak Surya Paloh.
Selanjutnya Surya Paloh gantian menepuk-nepuk lengan kanan Jokowi.
Staf Khusus (Stafsus) Sekretaris Negara Faldo Maldini menyampaikan bahwa hubungan antara Jokowi dan Surya Paloh berjalan baik.
“Tidak ada masalah,” kata Faldo, Sabtu (22/10/2022).
Faldo mengungkit bagaimana Jokowi turut menyapa Surya Paloh dalam pidato.
“Dalam pidato, Presiden juga berkali-kali mengatakan harus hati-hati mencari kepemimpinan. Tidak perlu buru-buru."
"Masalah yang akan dihadapi akan berat, krisis ekonomi dan pangan. Jadi perlu duduk bersama dulu, mendudukan permasalahan yang jadi tugas selanjutnya," terangnya.
Di sisi lain, Surya Paloh menyatakan tidak ada yang aneh saat dirinya bertemu dengan Jokowi di HUT Golkar.
"Ini kan biasa saja, coba lihat ini, apanya yang ada masalah?" ujar Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2022) dikutip dari Kompas.com.
Surya Paloh juga menanggapi biasa soal gestur Jokowi seolah enggan dipeluk.
"Ya bagaimana mau membalas dalam suasana seperti ini, banyak ramai kanan kiri semuanya. Kalau berdua kan biasa pelukan," ujar Surya Paloh.
"Kan enggak selamanya ditunjukin (kemesraan) kepada publik. (Hubungan dengan presiden) baik, bagus" katanya.
Baca juga: Reuni Bareng Teman Kuliah, Jokowi Buat Rekan-rekannya Tertawa Ngakak: Ini Lho Urusan Ijazah Palsu
Jokowi Dinilai Sindir NasDem
Jokowi juga sempat memberikan wejangan seputar pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ketika memberikan sambutan dalam HUT Partai Golkar pada Jumat (20/10/2022).
Dalam sambutan tersebut, Jokowi percaya Partai Golkar akan hati-hati dan tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden (capres) 2024.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Jokowi juga menyatakan bahwa capres dan cawapres yang dipilih oleh Partai Golkar adalah tokoh yang baik.
Baca juga: Hari Terakhir Jadi Gubernur, Anies Ziarah ke Makam Korban Covid-19: 7 Ribu Orang Dimakamkan di Sini
"Silakan terjemahkan sendiri," ucap Jokowi.
Pada kesempatan tersebut hadir banyak petinggi partai politik (parpol), mulai dari Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kemudian, ada Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono.
Hadir juga Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesudibjo dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi.
Melihat pidato Jokowi tersebut, sang RI 1 dinilai sedang menyindir NasDem.
Analisis ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin.
"Ya kelihatannya arahannya ke NasDem, siapa lagi kan? Karena selama ini NasDem mengusung Anies sebagai capres dan itu Anies itu antitesa dari Jokowi. Kan seperti itu," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Sabtu (22/10/2022).
Ujang meyakini meskipun Jokowi tidak menyebut nama, pidato tersebut ditujukan kepada NasDem.
"Kalau kita lihat dari konstruksi politik itu, ya arahnya kelihatannya ke NasDem," ujar Ujang.
Baca juga: Kelompok Islam hingga Barisan Sakit Hati Prabowo, Pengamat Sorot Pendukung Duet Anies-AHY di 2024
Nasib Program Jokowi jika Anies Jadi Presiden
Selama ini Anies adalah tokoh yang banyak didukung oleh kubu oposisi pemerintah mulai dari Partai Demokrat hingga PKS.
Dikutip TribunWow dari Kompastv, namun meski selama ini sosok Anies terkesan berseberangan dengan Jokowi, NasDem memastikan Anies akan melanjutkan kebijakan sang RI 1.
Jika nanti Anies terpilih sebagai presiden di 2024, NasDem mengatakan Anies akan melanjutkan kerja Jokowi.
Hal ini dinyatakan oleh Achmad Effendy Choirie, politisi senior nasdem.
Politisi yang akrab disapa Gus Choi itu menjelaskan bahwa kerja Jokowi selama ini juga merupakan hasil dari sumbangan pemikiran yang kerap dberkan oleh Surya Paloh selaku Ketum NasDem.
"Apa yang menjadi kebijakan Jokowi selama 10 tahun ini saya yakin ketika Anies terpilih, yang baik-baik akan dilanjutkan," kata Gus Choi.
"Misalnya seperti IKN itu berat tapi sebetulnya itu baik, infrastruktur itu baik sekali meski berat," ujarnya.
Gus Choi melanjutkan, saat ini NasDem telah mendata apa saja kebijakan Jokowi yang baik untuk rakyat.
"Pak Jokowi enggak usah ragu," kata dia.
Meski menyatakan NasDem dan Anies akan melanjutkan kerja Jokowi, Gus Choi mengaku soal deklarasi komitmen masih didiskusikan.
Di sisi lain, analis Politik UIN, Adi Prayitno memaklumi jika saat ini banyak pihak yang kecewa atas keputusan Anies menerima tawaran jadi capres NasDem di 2024.
Adi mengungkit bagaimana NasDem dan Anies Baswedan memiliki basis pendukung yang sangat bertolak belakang.
Dikutip TribunWow dari acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (8/10/2022), Adi menjelaskan saat ini sangat sulit bagi kedua kubu tersebut untuk bersatu.
Baca juga: Nyatakan Siap Jalan Bersama Demokrat dan AHY, Anies Umumkan akan Silaturahmi ke PKS
"Menyatukan Anies dengan NasDem itu ibarat menyatukan minyak dan air," jelas Adi.
"Tidak heran kalau kemudian NasDem deklarasi Anies, itu sudah muncul kekecewaan."
Adi menyampaikan kekecewaan saat ini datang dari kedua belah pihak, baik itu simpatisan Anies Baswedan ataupun NasDem.
Ia mencontohkan simpatisan Anies berasal dari kubu PA 212 dan kelompok-kelompok Islam seperti kelompok pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) yang masih satu poros.
"Ini adalah efek menyatukan dua kubu yang cukup ekstrem," jelas Adi.
Menurut Adi kini NasDem sedang memperhitungkan selanjutnya, apakah akan berpikir ulang soal mengusung Anies di 2024 jika tren dukungan terus negatif.
Atau mantap terus maju karena terlanjur mendeklarasikan Anies.
(TribunWow.com/Anung)