Hal ini terbukti dari hasil tes urine sang jenderal yang positif mengandung residu zat-zat terlarang.
Padahal, ia telah ditunjuk untuk membersihkan Jawa Timur yang juga memiliki kantong-kantong peredaran narkoba.
"Saya juga kaget mana kala Pak TM itu ternyata juga setelah dicek positif narkoba," ujar Arteria.
"Bayangkan itu akan memimpin Jawa Timur yang luar biasa kompleksitasnya."
Baca juga: Irjen Teddy Minahasa Dikabarkan Ditangkap karena Kasus Narkoba, Ahmad Sahroni Beberkan Fakta
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 05.23:
Profil Teddy Minahasa
Diketahui, Teddy Minahasa lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada 23 November 1970.
Dilansir Tribunnews.com, ia lulus dari Akademi Kepolisian pada 1993 dan memiliki karier serta prestasi yang cemerlang.
Teddy Minahasa mengawali kiprahnya dengan menjadi pejabat polisi di bidang lalu lintas, ia dilantik sebagai Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah pada tahun 2008.
Kemudian pada tahun 2014, Teddy Minahasa sempat menjadi ajudan wakil presiden RI yang kala itu dijabat oleh Jusuf Kalla.
Teddy Minahasa menjadi ajudan wapres bersamaan dengan Listyo Sigit yang menjabat sebagai ajudan Presiden Jokowi pada saat yang sama.
Kemudian Teddy Minahasa menjadi staf ahli wakil Presiden di tahun 2017 sebelum kemudian ditugaskan menjadi Karopaminal Divpropam Polri di tahun yang sama.
Pada 2018, ia menjadi Kapolda Banten menggantikan Listyo Sigit sebelum kemudian dilantik sebagai Wakapolda Lampung.
Di tahun 2019, Teddy Minahasa menjabat sebagai Sahlijemen Kapolri kemudian bertugas sebagai Kapolda Sumatera Barat (2021) hingga kemudian ditetapkan sebagai Kapolda Jawa Timur (2022).
Teddy Minahasa tercatat pernah mendapat sejumlah penghargaan, antara lain tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya yang diberikan langsung oleh Jokowi.
Kemudian, ia menjadi Lulusan Terbaik Progam Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI-TA 2017 Lemhannas RI dan mendapatkan penghargaan Seroja Wibawa Nugraha.(TribunWow.com)