Tragedi Arema Vs Persebaya

Mahfud MD Ungkap Hasil Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Lebih Mengerikan daripada yang Beredar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Polhukam sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan, Mahfud MD bersama timnya setelah melaporkan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Jokowi, Jumat (14/10/2022). Mahfud MD mengatakan korban meninggal, cacat, dan kritis dalam Tragedi Kanjuruhan dipastikan karena desak-desakan setelah ditembakannya gas air mata.

Dokter Spesialis Mata di Jakarta Eye Center (JEC) Hospital dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr dr Tri Rahayu SpM(K) FIACLE , angkat bicara terkait hal tersebut.

Ia menanggapi beberapa foto korban selamat dalam tragedi Kanjuruhan yang mengalami pendarahan di bagian mata.

dr Tri, mengatakan waktu pemulihan penderita pendarahan di mata tergantung seberapa luas pendarahannya.

"Kalau luas begini bisa sebulan," kata Dr Tri, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (14/10/2022).

Baca juga: VIDEO Polri Klaim Gas Air Mata Kedaluwarsa di Kanjuruhan Tak Berbahaya, TGIPF: Justru Mematikan

Lanjut dr Tri, hal itu juga tergantung apakah pendarahan tersebut juga diikuti peradangan atau tidak.

"Kalau pendarahannya tanpa peradangan biasa sembuh sendiri dalam satu sampai empat pekan," katanya.

Kata dr Tri, pendarahan di bagian mata tersebut bisa terjadi akibat zat kimia yang terkandung dalam gas air mata.

Sebab, ujarnya, zat kimia dapat membuat mata mengalami trauma kimia.

"Kalau kena gas air mata, itu termasuk kategori trauma kimia ya," kata dr Tri.

Ia mengatakan, trauma kimia juga berpotensi memicu terjadinya peradangan di mata.

"Jadi bisa terjadi peradangan. Itu harus ada tatalaksana sesuai derajat trauma kimianya," ujarnya.

Sementara itu, terkait pendarahan di mata secara umum, dr Tri menjelaskan hal itu terjadi karena pecahnya pembuluh darah di bagian bawah selaput lendir mata (conjunctiva).

"Karena pecah pembuluh darah dibawah selaput lendir mata (conjunctiva), bisa karena batuk, muntah, mengedan, atau karena gosok-gosok mata," katanya. (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ibriza Fasti Ifhami)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TGIPF Ungkap Hasil Rekonstruksi 32 CCTV Stadion Kanjuruhan: Proses Jatuhnya Korban Lebih Mengerikan