Tragedi Arema Vs Persebaya

Mahfud MD Sebut 4 Pihak Lempar Tanggung Jawab di Tragedi Kanjuruhan: Berlindung di Aturan Formal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Menko Polhukam Mahfud MD buka suara soal tragedi Kanjuruhan saat tampil dalam program ROSI KOMPASTV, diunggah Jumat (7/10/2022). Foto kanan: Foto kanan: Kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Belum diketahui secara pasti penyebab Helen meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan Helen meninggal dunia saat masih menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan.

Menurutnya, Helen mengalami patah tulang pada bagian tangan kiri serta didiagnosa mengalami muntah-muntah dan pusing.

Sementara menurut Spesialis Anastesi Konsultan ICU RSSA Malang, Arie Zainul Fatoni, Helen meninggal dunia pada pukul 14.25 WIB setelah menjalani perawatan selama 10 hari.

Baca juga: Buntut Gas Air Mata Expired di Kanjuruhan, Pengamat Sorot Anggaran Rutin dan Indikasi Dugaan Korupsi

Berbeda dengan Wiyanto, Arie mengatakan Helen mengalami patah tulang kanan dan bukan tangan kiri.

Selain itu, katanya, Helen juga alami cedera di dada atau menderita gagal nafas akut.

"Penyebabnya oleh cedera di paru-paru. Ada trauma yang menyebabkan cedera," jelas Arie.

Menurutnya, sejak dirawat, Helen telah dalam keadaan kritis dan mengalami pendarahan organ dalam.

Akibatnya, Helen diharuskan menjalani operasi.

Kemudian, Wakil Direktur Pelayanan RSSA, Malang, Syaifullah Asmiragani juga angkat bicara soal wafatnya Helen Prisela.

Helen diketahui menghembuskan napas terakhir pada Selasa (11/10/2022), pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang karena mengalami gagal napas akut (Acute Respiratory Distress Syndrome).

Syaifullah lantas bicara perihal kemungkinan gas air mata sebagai penyebab kematian korban.

Ia menjelaskan, sampai saat ini, pihak tim dokter RSSA Malang masih belum bisa memastikan gas air mata secara langsung berpengaruh pada kondisi korban.

"Kalau hipoksia bisa karena gasnya, bisa karena berimpitan. Tapi secara langsung (mengenai) disebabkan gas air mata (atau tidak), saya juga tidak bisa memastikan itu," kata Syaifullah pada Selasa (11/10/2022).

Menurutnya, korban Helen mengalami trauma tubuh pada bagian area wajah, kemudian patah tulang tangan, dan pendarahan perut serta dada.

Halaman
123