Kemudian pada perkembangannya, Ketum NasDem Surya Paloh mengumumkan bahwa partainya akan mengusung Anies.
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, tindakan tersebut memicu Jokowi untuk memberi pesan terselubung.
"Ini adalah satu pesan yang secara tersirat bahwa kalau NasDem serius mengusung Anies, maka Jokowi punya jagoan, namanya Ganjar Pranowo," kata Adi dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (5/10/2022).
"Semua orang tahu, sudah menjadi rahasia umum, chemistry politik Jokowi memang lebih condong kepada Ganjar," imbuhnya.
Adi membeberkan bahwa Jokowi kini mulai terang-terangan menunjukkan dukungannya untuk Ganjar.
Hal ini berarti bahwa Presiden mulai memberi sinyal bahwa pihaknya akan menjagokan Ganjar untuk berhadapan dengan Anies di Pilpres 2024.
"Untuk bisa maju berkompetisi di 2024, tidak ada lagi yang perlu ditutup-tutupi," beber Adi.
"Itu artinya Jokowi ingin mengatakan kepada NasDem bahwa untuk 2024 kalau NasDem serius mengusung Anies Baswedan, maka lawannya adalah Ganjar Pranowo."
Sebagai informasi, Jokowi dan Ganjar bertemu dalam acara peresmian "Groundbreaking" pembangunan pabrik pipa di Batang.
Dijumpai di lokasi, Jokowi enggan menjawab saat ditanya mengenai pengusungan Anies sebagai calon presiden dari partai NasDem.
Ia hanya mengatakan bahwa pembahasan soal Pilpres tersebut perlu dikesampingkan di tengah tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menelan ratusan korban jiwa.
"Saya tidak mau berkomentar karena kondisinya masih berduka," ucap Jokowi. (TribunWow.com/Anung/Via)