Persebaya Surabaya juga berharap dapat segera berdamai Arema FC karena persaingan dengan rival hanyala 90 menit di lapangan, selebihnya Bajul Ijo dan Arema FC tetaplah saudara.
"Semoga segala niat dan tujuan baik dari kedua pihak ini bisa dipahami dan didukung oleh sebanyak mungkin teman-teman, kalau memang belum bisa semuanya. Karena bagaimana pun, persaingan hanyalah 90 menit di lapangan, sebelum dan sesudahnya kita semua adalah saudara," pungkas Persebaya Surabaya.
Patut dinantikan bagaimana kelanjutan dari niatan damai Persebaya Surabaya dan Bonek kepada Arema FC dan Aremania selanjutnya.
Baca juga: Sanksi Arema FC dari Komdis PSSI Dirasa Masih Ringan, Banyak yang Bandingkan dengan Persib Bandung
Cerita Silvio Junior ke Media Brasil terkait Tragedi Arema FC Vs Persebaya
Dilansir TribunWow.com dari Globo, Silvio Junior menceritakan pengalamannya tersebut saat mencoba menyelamatkan diri dari Stadion Kanjuruhan bersama pemain-pemain Persebaya Surabaya.
Silvio Junior sempat bercerita bahwa ia bersama pemain Persebaya Surabaya sebelum harus dibubarkan oleh pihak kepolisian.
"Di ruang ganti, kami merayakan kemenangan, tetapi polisi datang dan berkata: "Tidak, tidak ... lari, kalau tidak kami tidak akan pergi". Kemudian kami mulai berganti pakaian, semuanya dengan cepat, bahkan tanpa mandi dan polisi mengejar kami."
"Terburu-buru, gila... lalu kami berhasil kabur, masuk ke mobil lapis baja dan menunggu," ujar Silvio Junior, dikutip TribunWow.com dari Globo.
Silvio Junior menyatakan bahwa ia bersama pemain Persebaya Surabaya yang lain sempat tertahan di Stadion Kanjuruhan selama dua jam.
Keadaan yang ada di Stadion Kanjuruhan juga membuat Silvio Junior teringat kembali saat ia masih bermain di Azerbaijan, di mana pada saat ia di sana, sempat terjadi perang.
"Kami tinggal di sana selama dua jam, masih menonton adegan itu. Itu nyata. Saya melewati Azerbaijan pada saat perang dengan Armenia dan saya tidak melihat hal-hal yang saya lihat di sana. Kami melihat melalui kaca depan mobil lapis baja. Itu tampak seperti adegan perang," lanjut Silvio Junior.
Setelah sempat keluar dari Stadion Kanjuruhan, Silvio Junior juga melihat betapa kacaunya keadaan di luar kandang Arema FC tersebut.
"Mereka melempar barang. Mereka melemparkan sesuatu yang memecahkan kaca mobil lapis baja itu. Hal-hal gila. gila. Mereka melempar batu... berakhir dengan mobil polisi. Ada mobil polisi di sebelah kami. Mereka merusak segalanya," pungkas Silvio Junior. (TribunWow.com/Aulia)
Baca juga berita lain terkait Liga 1