TRIBUNWOW.COM - Partai Nasional Demokrat (NasDem) telah resmi mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) jagoan mereka yang akan bertarung di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Dikutip TribunWow dari Instagram @aniesbaswedan, Anies Baswedan lewat akun media sosialnya menceritakan sekilas momen dirinya diajak menjadi Capres 2024 oleh Surya Paloh.
Baca juga: Diusung Jadi Capres 2024 NasDem, Anies Sempat Jadi Bahan Obrolan Jokowi dan Surya Paloh
Awalnya Anies menceritakan bagaimana NasDem memprioritaskan kepentingan negara di atas yang lain.
Anies lalu menjelaskan ada beberapa tujuan dirinya diajak oleh Surya Paloh menjadi Capres 2024.
Pertama untuk meneruskan pembangunan di Indonesia, memperbaiki yang kurang dan menuntaskan yang belum selesai.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Anies:
"Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, kebebasan dengan kesejahteraan.
Sepotong pesan dalam Manifesto Nasional Demokrat itu kami jadikan salah satu rujukan, diingat terus, dan bawa terus sejak dibacakan pada saat itu. Kita menyaksikan Partai Nasdem hari ini konsisten menjalankan pesan dalam manifesto itu. Semangat ini adalah semangat kematangan berdemokrasi, bernegara, menomorsatukan kepentingan negara di atas semua.
Karena itulah ketika Bang Surya Paloh dan teman-teman di Partai Nasdem mengajak kami untuk berjalan bersama, meneruskan pembangunan di republik ini, memperbaiki yang kurang, menuntaskan yang belum, dan dengan memohon ridha Allah SWT, dengan segala kerendahan hati, dan dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim, kami terima dan siap untuk mengemban amanah ini."
Baca juga: Surya Paloh Ogah NasDem Pilih Cawapres untuk Anies: Itu Belum Apa-apa Sudah Cari Penyakit Namanya
Pengumuman Anies sebagai capres NasDem dilaksanakan jauh lebih cepat dari wacana awal yang disebut akan diumumkan pada 10 November 2022 mendatang.
Dikutip TribunWow dari YouTube Tribunnews, dalam konferensi pers, Ketum NasDem Surya Paloh menyatakan tidak ada alasan khusus mengapa pengumuman Anies sebagai capres dari NasDem dikebut begitu cepat.
"Sederhana," ujar Surya Paloh.
Surya Paloh menjelaskan, dirinya merasa hari Senin ini adalah hari yang baik.
Ia juga menyampaikan, di dalam internal Partai NasDem tidak memerlukan banyak birokrasi untuk mengambil keputusan.
Surya Paloh juga menegaskan tidak ada kaitannya antara pengumuman Anies sebagai capres dengan gerak-gerik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mana kita tahu, karena yang saya tahu tidak ada kaitannya," kata Surya Paloh.
"Semua berjalan masing-masing," jelas Surya Paloh.
Terkait koalisi, nantinya Surya Paloh akan mempertimbangkan beberapa hal dari para parpol yang akan membentuk koalisi dengannya.
Sebelumnya diberitakan, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih terus merajai hasil survei.
Dilansir TribunWow.com, ketiganya saling susul-menyusul sama kuat di sejumlah survei yang digelar lembaga-lembaga.
Karenanya, muncul spekulasi akan diadakannya pemilu putaran kedua lantaran tiga tokoh tersebut sama-sama kuat.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Jika Gubernur Jateng Tak Dicalonkan PDIP, Relawan akan Pindah ke Prabowo
Sebagaimana diketahui, Ganjar masuk dalam peringkat satu calon capres versi hasil survei oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Dalam simulasi pemilihan 14 nama, Ganjar Pranowo menduduki peringkat tertinggi dengan suara 25,9 persen.
Setelah Ganjar, Prabowo menyusul dengan suara 19,2 persen, kemudian Anies 18,1 persen dan Ridwan Kamil 16,2 persen.
Ketika dilakukan simulasi 3 nama, Ganjar masih berada di puncak dengan elektabilitas 33,3 persen, disusul Prabowo 27,5 persen dan Anies 25,7 persen.
"Kalau kita asumsikan tiga ini maju dengan kompetisi yang ketat, itu tidak ada calon yang dominan," kata Arya Fernandes, kepala departemen politik dan perubahan sosila CSIS, dikutip kanal YouTube tvOneNews, Selasa (27/9/2022).
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Survei Membuktikan Ganjar Makin Populer Jadi Capres 2024 saat Dikucilkan PDIP
Dalam simulasi pemilu yang digelar lembaganya, Arya menilai jika Ganjar, Anies, dan Prabowo maju bebarengan bersaing sebagai presiden, maka akan diadakan pemilu putaran kedua.
Hal ini sesuai dengan titah konstitusi di mana capres dengan suara mencapai 50 persen akan keluar sebagai Presiden.
"Jadi tidak ada calon yang mendapat suara di atas 50 persen. Sehingga secara konstitusi, ketika tidak ada calon yang mendapat 50 persen, tentu proses akan dilaksanakan dalam putaran kedua."(TribunWow.com/Anung/Via)
Berita lain terkait Anies Baswedan