Stadion Kanjuruhan yang menjadi lokasi pertandingan Arema FC melawan Persebaya, menjadi saksi bisu tragedi terkelam dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Hingga Minggu (2/10/2022), Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mencatat, 125 orang tewas dalam insiden tersebut.
Tragedi itu terjadi sesaat setelah wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB.
Ribuan suporter kemudian masuk ke lapangan untuk memprotes kekalahan tim Arema.
Aparat selanjutnya menembakkan gas air mata ke lapangan dan arah tribun penonton.
Seketika, ribuan orang berdesak-desakan, berebut keluar dari stadion dan terinjak-injak. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penjaga Gawang Arema FC, Gotong Tubuh Korban Tragedi Kanjuruhan: Nadinya Tak Lagi Berdetak, Kakinya Menjadi Dingin"