Suporter Timnas Malaysia pun berharap, semoga tragedi mengerikan di Kanjuruhan bisa menjadi pembelajaran sehingga tak terulang di kemudian hari.
"Terimakasih @famalaysia semoga kejadian seperti ini bisa menjadi pembelajaran d sepakbola Indonesia dan kasus seperti ini tidak terulang lagi ke kemudian hari. KARENA TIDAK ADA PERTANDINGAN SEPAKBOLA SEHARGA NYAWA MANUSIA," tulis @agung_purnomo95.
"Ngga nyangka FAM bakal respect.. terimakasihh.. semoga korban jiwa di tepatkan disisi terbaik dan semoga indonesia tdk kena sanksi FIFA," tulis @mrx___404.
"Respect min," tulis @tamvan150418.
"Respect FAM," tulis @12ajisapp.
"Respect saya dari Indonesia makasih FAM," tulis @karnain.s.
Diketahui, kejadian naas itu terjadi seusai Arema FC kalah 3-2 dari rivalnya, Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa, Timur pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022).
Polda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengucapkan, suporter turun ke lapangan guna menemui pemain dan ofisial Singo Edan untuk menanyakan penyebab kekalahan dari Persebya Surabaya.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tutur Nico dikutip TribunWow.com dari Surya.com, Minggu (2/10/2022).
Akan tetapi, kericuhan tak terelakkan dan membuat beberapa kerusakan di stadion.
Aparat keamanan lalu menembakkan gas air mata guna mengatasi kericuhan dan mengamankan massa.
Terlebih karena Aremania bertindak anarkis dan sudah menyerang petugas dan merusak mobil.
"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata."
"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.
Nico menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa menembakkan gas air mata, terlebih Aremania terus turun ke lapangan.
Baca juga: Arema FC Berpotensi Terkena Hukuman FIFA, Timnas Indonesia dan Piala Dunia U-20 2023 Turut Serta?