Tragedi Arema vs Persebaya

Carlos Fortes Tak Sangka Tragedi Kanjuruhan Sebabkan Ratusan Orang Meninggal, Bandingkan dengan Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Striker asing PSIS Semarang, Carlos Fortes dan momen Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).

TRIBUNWOW.COM - Striker asing PSIS Semarang, Carlos Fortes tak menyangka bahwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (3/10/2022) sebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Dilansir oleh TribunWow.com, sebanyak 125 orang dikabarkan meninggal dunia seusai menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di pekan ke-11 Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022).

Suporter Arema FC, Aremania turun ke lapangan buntut kekalahan yang dialami oleh tim kebanggannya.

Kericuhan selepas laga tak terelakkan hingga aparat keamanan atau polisi terpaksa menembakkan gas air mata guna mengamankan massa.

Baca juga: Aksi Solidaritas Persis Solo untuk Korban Laga Arema FC Vs Persebaya, Pasoepati Beri Pesan Mendalam

Menurut Polda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, penyebab jatuhnya korban jiwa adalah kehabisan oksigen akibat saling berdesakan karena panik seusai polisi menembakkan gas air mata.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen," dikutip TribunWow.com dari Surya.com, Minggu (2/10/2022).

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.

Carlos Fortes melalui Instagramnya pada Minggu (2/10/2022) merasa terkejut, bahwa sepak bola Indonesia bisa menyebabkan ratusan jiwa melayang.

Baca juga: Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya Telan Korban Jiwa, Ketum PSSI Didesak Suporter Lakukan Hal Ini

Terlebih, ia mengaku diberi kabar bahwa lebih 150 orang meninggal dunia akibat tragedi naas yang terjadi di markas Arema FC tersebut.

Menurutnya, sepakbola adalah hiburan yang seharusnya tak merenggut korban jiwa.

Suasana salah satu tribun di stadion Kanjuruhan yang penuh gas air mata usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Media asing Nytimes menyoroti kontroversi tembakan gas air mata yang dilontarkan pihak kepolisian ke arah penonton. (istimewa via TribunJatim.com)

"More than 150 dead's because of 1 game? That's not the Indonesia I know, this makes me think if it's worth off all sacrifices! Footbaall is just a game!!! Keep strong @sergiosilva___4 @maringa01 @felipegkcoach @abelcamara30.

(Lebih dari 150 orang mati karena 1 pertandingan? Itu bukan Indonesia yang saya tahu,
ini membuat saya berpikir jika itu layak untuk semua pengorbanan! Footbaall hanyalah permainan!!! .
Tetap kuat @sergiosilva___4 @maringa01 @felipegkcoach @abelcamara3,-red)," tulis Carlos Fortes.

Baca juga: Ikut Berduka dengan Tragedi Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Real Madrid Lakukan Tribute untuk Korban

Di postingan selanjutnya, Carlos Fortes memperlihatkan dukungan dari suporter PSIS Semarang, Panser Biru dan Snex untuk korban meninggal dunia di tragedi Kanjuruhan.

Komentar Carlos Fortes terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. (Instagram @carlosfortes99oficial)

Striker berambut gimbal tersebut lantas membandingkan aksi yang dibuat oleh Panser Biru dan Snex dengan kejadian naas di Kanjuruhan.

Menurutnya, sepakbola harus damai seperti yang dilakukan Panser Biru dan Snex.

Halaman
12