Penyebab tewasnya para korban sementara ini diduga karena terinjak-injak saat terjadi kericuhan, hingga sesak napas akibat semprotan gas air mata dari aparat keamanan.
Akibat insiden ini, Arema dapat kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah dalam Liga 1 musim 2022/2023.
"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti," kata Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing.
"Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tutur Erwin.
Baca juga: Sepak Bola Indonesia Berduka, Puluhan Aremania Tewas Menyusul Kerusuhan Laga Arema FC Vs Persebaya
Liga 1 Dihentikan Selama Sepekan
Sebelumnya diberitakan, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 1 selama sepekan buntut kericuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Keputusan penghentian kompetisi Liga 1 2022/2023 selama sepekan disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Penghentian kompetisi Liga 1 2022/2023 selama sepekan juga bertujuan untuk menghormati semua pihak dan menunggu proses investigasi.
"Keputusan tersebut (penghentian kompetisi selama sepekan) kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ungkap Akhmad Hadian Lukita dikutip dari laman PT LIB.
"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya."
"Dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," sambungnya.
PT LIB pun turut berbela sungkawa atas insiden kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut," ujar Akhmad Hadian Lukita.
"Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," lanjutnya.
Baca juga: Hasil Akhir Arema FC Vs Persebaya: Singo Edan Takluk 2-3, Bajul Ijo Patahkan Rekor Buruk 23 Tahun
Sayangnya dalam rilis resminya ini, PT LIB tak menerangkan lebih lanjut mulai kapan penghentian ini berlaku.