Pilpres 2024

Berita Ganjar: Relawan Hijrah hingga Masyarakat Marah, Ini yang Terjadi jika Ganjar Tak Maju di 2024

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kanan: Hasil survei Charta Politika elektabilitas 3 nama calon presiden menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan jumlah suara 37,5%, Kamis (22/9/2022). foto kiri: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau Gapoktan Tani Subur di Desa Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (13/9/2022).

TRIBUNWOW.COM - Apakah akan maju atau tidak, sampai saat ini masih belum jelas nasib Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ganjar Pranowo seakan di anak tirikan di partainya sendiri di PDIP yang terlihat condong menjagokan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Dilansir TribunWow, berikut ini sejumlah kemungkinan yang akan terjadi apabila Ganjar tidak maju di Pilpres 2024:

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Populer di Kalangan Pemilih Muda, tapi Kalah saat Ditandingkan Anies Baswedan

Relawan Pindah ke Prabowo

Relawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berniat akan mengganti haluan jika jagoannya tak diusung PDIP menjadi kandidat Capres 2024.

Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo (GP) Mania mengaku akan bermanuver mendukung Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Di sisi lain, sikap Ganjar Pranowo di tengah tekanan partai saat ini justru makin meningkatkan simpati dari pendukung.

Sebagaimana diketahui, PDIP menunjukkan sinyal kuat hendak mengusung Ketua DPP-nya, Puan Maharani.

Puan yang merupakan anak dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, mendapat dukungan dari sejumlah elite partai.

Sementara, Ganjar disebut sedang dikucilkan lantaran elektabilitasnya yang justru melejit di atas Puan.

Bagian Komunitas Sahabat Ganjar yang menamakan diri Emak-emak Militan mendeklarasikan dukungan agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju menjadi calon presiden 2024, Minggu (3/7/2022). (Capture YouTube metrotvnews)

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo - Ini Jawaban Puan soal Rivalitas Dewan Kolonel dan Dewan Kopral: Hanya Nama

Karena itu, jika nantinya Ganjar tak menjadi calon presiden dalam perhelatan Pemilu 2024, para relawan akan bermanuver mendukung Prabowo.

"Kita lihat pemimpin yang terbaik untuk bangsa ini dan teruji. Kita akan pilih Pak Prabowo," kata Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer atau Noel dikutip Kompas.com, Sabtu (24/9/2022).

Menurut Noel, Prabowo telah terbukti memiliki komitmen dalam bekerja untuk pemerintahan.

Ia terbukti dapat melakukan kegiatan bernegara dengan baik di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dan akan menjadi orang yang cocok untuk meneruskan hal tersebut.

"Dulu ada kekhawatiran ketika Pak Prabowo masuk jadi Menteri Pertahanan, ada namanya kudeta, ternyata teori itu tidak ada," terang Noel.

"Beliau tidak mencuri di kementerian itu sendiri,"imbuhnya.

Selain itu, Prabowo saat ini menjadi kandidat dengan elektabilitas tertinggi.

Suara yang diperolehnya hingga saat ini susul-menyusul dengan Ganjar dalam berbagai survey.

"Pak Prabowo belum bekerja (kampanye) saja elektabilitasnya nomor dua (setelah Ganjar), apalagi beliau bekerja," tutur Noel.

Masyarakat akan Marah

Jika nantinya Ganjar tetap di PDIP, kecil kemungkinan bagi Ganjar untuk bisa maju sebagai capres di 2024.

Di sisi lain, Anies yang merupakan politisi non partai belum resmi diusung oleh parpol manapun sebagai capres 2024.

Kendati demikian sudah ada beberapa partai yang mempertimbangkan untuk mengusung Anies di 2024.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan teguran secara halus kepada seorang bapak-bapak yang tengah membakar rumput kering di samping jalan Tol Bawen-Ungaran, Semarang. (YouTube Ganjar Pranowo)

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Survei Membuktikan Ganjar Makin Populer Jadi Capres 2024 saat Dikucilkan PDIP

Pengamat Politik Djayadi Hanan memperingatkan bahwa publik tidak akan puas jika Anies dan Ganjar tidak muncul dalam Pilpres 2024.

Djayadi menyoroti isu perbincangan di kalangan elit parpol dengan kursi terbanyak di DPR yakni PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem dan PKB yang kabarnya tidak akan mengusung calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi.

“Itu skenario yang buruk yang akan membuat publik marah. Jika terjadi, ini merupakan tindakan menghalangi demokrasi,” ujar Djayadi kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

“Harusnya siapa yang maju, menang, atau kalah ditentukan oleh rakyat, bukan direkayasa sedemikian rupa supaya rakyat tidak ada pilihan.” kata Djayadi.

PDIP akan Rugi

PDIP disebut akan mengalami kerugian besar jika tidak mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari partai mereka di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Namun di sisi lain, Ganjar Pranowo juga akan mengalami kerugian yang besar jika tidak diusung oleh PDIP dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, analisis ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

Foto kiri: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menggelar rapat bersama Forkopimda se-Jateng, September 2022. Foto kanan: Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDI-P nonaktif, Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2019). (Kolase YouTube Ganjar Pranowo dan KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Motivasi Pelajar, Minta Anak Muda Jangan Takut Capek hingga Kurang Tidur

Pangi menyoroti bagaimana sampai saat ini Ganjar Pranowo masih setia dengan PDIP.

Sikap Ganjar yang tidak pernah datang ke dalam acara partai lain menunjukkan sang Gubernur Jateng itu masih akan bertahan di PDIP.

"Nah sejauh yang cermati memang Mas Ganjar belum pernah hadir di acara partai apapun," kata Pangi dalam diskusi bertajuk "Ganjar Bakal Tumbang Jika Keluar Kandang?" di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).

"Kalaupun diundang beliau belum siap untuk hadir di situ."

"Itu mungkin salah satu cara beliau menjaga apa maksud politiknya bahwa ini dia tidak mau ingin tergesa gesa, grasak grusuk atau ya istilahnya Bu Mega terlalu berambisi," ungkap Pangi.

Menurut Pangi, Ganjar bahkan telah siap tidak diusung oleh PDIP dalam Pilpres 2024 nanti.

"(Ganjar) tidak mau mengambil partai lain untuk bergabung dengan partai lain sejauh ini, mungkin ya resiko lain beliau di injury time atau last minute tidak diusung oleh PDIP pun mungkin beliau bakal siap tidak akan maju, walaupun momentumnya ada diusung oleh partai lain lewat KIB," terangnya.

Kendati demikian apabila Ganjar tidak diusung oleh PDIP, maka partai yang dikepalai oleh Megawati Soekarnoputri itu akan mengalami kerugian besar.

"Jadi artinya begini bahasa sederhana saya, kalau Pak Ganjar tidak diusung PDIP maka kerugian ada di PDIP sendiri."

"Begitu juga Mas Ganjar juga akan merasakan kerugian itu karena basis mereka akan melemah sendirinya, gelembung popularitas mereka tidak kuat, strong voters hilang, basis segmen pemilih mereka juga akan lari sendiri sendiri."

"Maka itu mutual understanding yang saling menguntungkan tadi," tegas Pangi. (TribunWow.com/Anung/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya