Pilpres 2024

Berita Prabowo Subianto: Gara-gara Anies, Airlangga dan Prabowo Tunjukkan Sinyal Bersatu di 2024

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kanan: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan kuliah umum The S.T. Lee Distinguished Lecture, pada Lee Kuan Yew School of Public Policy, di National University of Singapore, 14 September 2022. Foto kiri: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin (19/09) sore di Jakarta.

TRIBUNWOW.COM - Sempat bertemu dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, kini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini bertemu dengan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto pada Senin (19/9/2022).

Pertemuan kedua ketum ini disebut-sebut sebagai reaksi atas gerak-gerik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kian mendekat ke Partai Demokrat, PKS dan Nasional Demokrat (NasDem).

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, pengamat melihat kemungkinan Prabowo dan Airlangga bersatu membentuk poros sendiri di Pemilu 2024 nanti.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Obrolan Bocor hingga Temui Investor, Ini Momen Kebersamaan Prabowo-Jokowi

Dugaan ini disuarakan oleh Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo.

Ari menyebut ada kemungkinan Pilpres 2024 nanti terdiri dari tiga poros.

"Kuncinya adalah sebenarnya posisi Anies kemudian dengan statemen itu menjadi katalisator bagaimana poros Nasdem, Demokrat, PKS itu semakin konkret karena figur Anies sudah siap," jelas Ari.

Ari menganalisis ada kemungkinan PDIP akan maju sendiri tanpa menjalin koalisi.

"KIB siap untuk maju sendiri, Gerindra-PKB juga siap maju. Ketika ini dikomunikasikan apakah ini membuka kemungkinan kerja sama KIB dan koalisi Gerindra? Ini juga harus menjadi pertimbangan," terang Ari.

Menurut keterangan Ari, jika Prabowo dan Airlangga bersatu maka PDIP akan berpikir kembali untuk maju sendirian.

"Pilihannya PDIP maju sendiri berarti ada 3 poros dan 3 capres, atau PDIP bergabung sekalian dengan Gerindra-Golkar. Itu bisa menjadi koalisi gemuk," terang Ari.

Baca juga: Jubir Prabowo Minta Maaf, Ini Kata Polisi soal Oknum TNI Kemenhan Todongkan Pistol di Tol Jagorawi

Duet Prabowo-Jokowi Belum Tentu Menang di 2024

Di sisi lain, wacana duet antara Prabowo dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di 2024 sudah lama digaungkan sebelum sang Menteri Pertahanan RI menyatakan diri akan maju sebagai calon presiden (capres).

Di Indonesia sendiri tidak ada peraturan yang melarang mantan Presiden RI kembali maju dalam pemilu sebagai wakil presiden.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, namun menurut pengamat, duet Prabowo-Jokowi justru banyak membawa dampak negatif dan belum tentu bisa menang di 2024 nanti.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, Provinsi Maluku, Rabu (14/9/2022). (Instagram/@prabowo)

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Gemira Klaim Ulama, Kyai hingga Pimpinan Ponpes Dukung Prabowo di 2024

Hal ini dinyatakan oleh Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.

Dedi menjelaskan bagaimana saat ini Indonesia tidak kekurangan tokoh untuk dipilih dalam Pilpres 2024 nanti.

Ia juga mengungkit wibawa Jokowi akan tercoreng apabila ikut bertarung bersama Prabowo sebagai wakil.

Menurut Dedi, orang yang menyuarakan ide duet Prabowo-Jokowi memiliki motif ekonomi.

"Sangat jelas dalam rangka mencari pekerjaan, bukan dalam konteks memikirkan bangsa ini ke depan," kata Dedi kepada Tribun Network, Selasa (13/9/2022).

Dedi menyampaikan, polarisasi di masyarakat akan semakin meruncing apabila wacana Prabowo-Jokowi diwujudkan.

Ia menyoroti bagaimana loyalis Prabowo dan Jokowi memiliki sikap yang agresif.

"Sehingga potensi menghidupkan kembali konflik di masyarakat, dan belum tentu menang, " tegas Dedi.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Survei Indostrategi Ungkap 2 Alasan Prabowo Subianto Ungguli Ganjar di 2024

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mendapat ucapan selamat dari Presiden RI, Joko Widodo saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Jokowi Kian Condong Dukung Prabowo

Diketahui ada beberapa tokoh publik yang disebut-sebut mendapat endorse/promosi dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Namun kini Jokowi disebut-sebut justru condong semakin mendukung sang Ketua Umum Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Dikutip TribunWow dari Kompas, analisis ini disampaikan oleh Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Komunitas Emak-emak Ingin sang Menhan Jadi Presiden 2024 Gara-gara Ini

Bawono menyoroti saat Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi bertemu dengan Prabowo.

Menurut Bawono hal tersebut adalah bentuk dukungan Jokowi terhadap Prabowo.

"Apakah ini merupakan tanda bila dukungan politik Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden mendatang mulai condong kepada Prabowo Subianto? Bisa saja itu ditafsirkan demikian," kata Bawono dalam keterangan yang disampaikan pada Jumat (2/9/2022).

Sebagai informasi, pertemuan antara Prabowo dan Budi Arie dilakukan di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Tempati Posisi 1 Survei Capres 2024, Ganjar Menang Telak Dibanding Puan

Pertemuan tersebut diketahui membahas masalah kebangsaan.

Selain itu dibahas juga masalah ketahanan pangan hingga kemiskinan ekstrem.

Prabowo dan Budi Arie turut membahas soal isu global yang berdampak terhadap harga energi dan pangan.

Budi Arie sendiri merupakan orang dekat Jokowi karena pernah menjadi Ketua Pro Jokowi dalam dua pilpres di 2014 dan 2019.

"Pilihan memberikan endorse kepada Prabowo Subianto sebagai presiden mendatang merupakan pilihan politik rasional bagi Presiden Joko Widodo," ujar Bawono.

"Meski pernah menjadi rival Presiden Joko Widodo pada dua pemilihan presiden, tapi Prabowo Subianto telah membuktikan kinerja dan kesetiaan terhadap presiden selama menjadi menteri pertahanan di dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin," lanjut Bawono.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Tempati Posisi 1 Survei Capres 2024, Ganjar Menang Telak Dibanding Puan

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berswafoto dengan wartawan seusai keduanya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/9/2019). (DOK. WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENA)

(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait