"Pasti banyak warga yang tidak paham dan tidak tahu," jelas Ganjar.
Ganjar mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinan daerah di Jateng untuk memberikan penyuluhan kepada warga soal bahaya dan pelarangan kegiatan membakar rumput, jerami dan sejenisnya di samping jalan tol.
"Tadi bapaknya yang saya tanya tidak tahu (dilarang)," ungkap Ganjar.
"Dia tidak tahu risikonya."
Curhat Panen Jelek Malah Kena Semprot
Sebelumnya Ganjar sempat meminta seorang petani melakukan introspeksi diri seusai curhat soal hasil panen yang jelek.
Kejadian ini terjadi ketika Ganjar melakukan kunjungan dan berdialog dengan para petani bawang merah yang tergabung di Gapoktan Unggul Makmur Wiyono, Desa Krasak, Brebes, Jateng.
Dikutip TribunWow, perbincangan Ganjar ini diunggah dalam akun Instagram @ganjar_pranowo.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Bak Artis, Gubernur Jateng Dimintai Menteri Nadiem Makarim untuk Foto Bareng
Dalam dialognya, para petani mengeluhkan turunnya produktivitas lahan bawang merah.
Seorang petani kemudian menjelaskan daerah lain memiliki tanah yang lebih bagus dibandingkan di Brebes.
"Kenapa petani Brebes itu larinya ke daerah lain seperti Majalengka kemudian ke Kendal," kata seorang petani.
"Itu alasannya karena kalau di Majalengka bisa bagus pak."
Ganjar tak serta merta menerima alasan petani tersebut.
"Ya tidak, kenapa tanah mu tidak bagus?" kata Ganjar.
Ganjar lalu meminta sang petani berkaca kepada diri sendiri mengapa tanahnya jelek.