Dikutip Tribunwow dari Kompas, analisis ini disampaikan oleh Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor.
Firman mengatakan, PDIP saat ini masih menunggu keputusan sang Ketum yakni Megawati Soekarnoputri sebagai queen maker terkait siapa sosok capres yang akan dipilih.
"Kalau di PDI-P itu kan istilahnya harus tegak lurus, sistem komando. Ini untuk mencegah ada satu figur yang keluar dari selera Bu Mega, apakah itu selera pemikiran, selera attitude, maupun selera kecenderungan koalisi nantinya," ucap Firman, Senin (15/8/2022).
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Ramai Dipinang Partai Selain PDIP, Disaingkan dengan Puan hingga Anies
Diketahui saat ini PDIP masih melakukan penggemblengan terhadap capres yang akan dipilih.
Hal ini diketahui dari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Firman mengatakan, penggemblengan kader memiliki arti bahwa PDIP masih memerlukan waktu untuk menentukan capresnya.
"Penggembelengannya ini saya kira muatannya adalah agar nanti seluruh kader PDIP solid di bawah orang ini karena dia sudah direstui Bu Mega," kata Firman.
Tetapi Firman meyakini PDIP akan mantap memilih Puan sebagai capres.
Hal ini terlihat dari upaya PDIP mendongkrak elektabilitas Puan.
"Kalau (capres) diumumkan last minute sekali, pasti akan memunculkan sosok yang elektabilitasnya tinggi," kata Firman.
"Tapi kalau dia munculkan tidak last minute, mungkin akan diupayakan untuk mencari sosok yang tidak terlalu tinggi elektabilitasnya, tapi masih bisa diupayakan dengan deal-deal politik," tuturnya. (TribunWow.com/Anung)