Pipres 2024

Berita Prabowo Subianto: Gemira Klaim Ulama, Kyai hingga Pimpinan Ponpes Dukung Prabowo di 2024

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan silaturahmi ke salah satu ulama di Jawa Timur pada hari kedua Lebaran 1443 Hijriah, Selasa (3/5/2022). Terbaru, Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) mengklaim Prabowo mendapat dukungan dari ulama, kyai hingga pimpinan ponpes untuk maju di 2024.

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sejauh ini masih menempati posisi tiga besar tokoh yang memiliki elektablitas tertinggi sebagai calon presiden (capres) di 2024.

Kini Prabowo disebut-sebut mendapatkan dukungan dari kalangan pemuka agama, tepatnya mulai dari ulama, kyai hingga organisasi Islam.

Dikutip TribunWow dari Kompas, informasi ini disampaikan oleh Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira).

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Sandiaga Uno Beri Sinyal akan Pisah di 2024? Gerindra Beri Peringatan

Gemira sendiri merupakan organisasi sayap Partai Gerindra yang telah mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo sebagai capres 2024.

Sekjen PP Gemira, Sudarto menjelaskan bahwa Gemira telah menggalang dukungan dan menerima aspirasi dari tokoh-tokoh muslim seperti ulama, kyai, habib, dan pimpinan-pimpinan pondok pesantren (ponpes).

Sudarto mengklaim para pemuka agama yang telah didata oleh Gemira mendukung Prabowo maju sebagai capres di 2024 mendatang.

Alasan para tokoh musim mendukung Prabowo karena menilai Prabowo sebagai sosok yang dapat menjadi pemersatu bangsa.

"Prabowo juga dinilai sebagai sosok pemimpin yang mampu memberi kesejukan dan semangat persatuan di tengah ancaman radikalisme dan disintegrasi NKRI," ungkap Sudarto, Sabtu (10/9/2022).

"Gemira juga menegaskan sikap bahwa dukungan politik terkait capres hanya tunggal kepada Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto," jelasnya.

Berdasarkan Lembaga Survei Nasional (LSN) sosok Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bermain penting dalam elektabilitas Prabowo di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Hubungan baik antara Jokowi dan Prabowo diyakini berdampak positif terhadap elektabilitas sang menteri pertahanan.

Dikutip TribunWow dari Kompas, Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara memaparkan bagaimana Jokowi memengaruhi menguatnya elektabilitas Prabowo dalam survei terbaru LSN.

Foto kiri: Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Foto kanan: Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto bersama-sama memeluk atlet pencak silat putra Indonesia Hanifan Yudani Kusuma di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018). (Kolase KOMPAS.com/Ihsanuddin dan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Elektabilitas Tertinggi di Survei LSI, Kalahkan Prabowo hingga Anies

Publik menilai Prabowo sebagai menteri yang memiliki kinerja baik dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

Selanjutnya Gema menyampaikan bahwa publik turut menilai hubungan Prabowo memiliki hubungan akrab dengan Jokowi.

"Adanya sinyal endorsement Presiden Jokowi untuk Prabowo sebagaimana diperlihatkan melalui kedekatan Jokowi dan Prabowo dalam berbagai event penting nasional," ujar Gema, Senin (5/9/2022).

Gema menjelaskan, selain sosok Jokowi, elektabilitas Prabowo turut terdongkrak karena adanya kerja sama politik antara Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki massa dari kalangan Nahdliyyin atau Nahdlatul Ulama (NU).

Pada survei terbaru LSN, elektabilitas Prabowo meningkat menjadi 30,6 persen.

Survei LSN terbaru ini dilakukan sejak 29 Agustus - 2 September 2022.

Survei dilakukan di 34 provinsi, dengan populasi seluruh penduduk Indonesia yang minimal berusia 17 tahun (memiliki KTP).

Jumlah sampel sebesar 1.230 responden yang diklaim diperoleh melalui teknik pengambilan secara systematic random sampling.

Foto kiri: Pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presidensi G20, Istana Bogor, 29 April 2022. Foto kanan: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Prabowo Subianto menyatakan siap menjadi calon presiden pada Pilpres 2024, setelah dirinya menerima dukungan dari seluruh DPD Partai dan sayap partai Gerindra. (Kolase Tribunnews/JEPRIMA dan YouTube Sekretariat Presiden)

Ambang kesalahan (margin of error) berkisar di angka 2,79 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon (telesurvey) yang diklaim dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan panduan kuesioner.

Sebagai informasi, pada survei LSN Februari 2022, elektabilitas Prabowo masih di angka 21,9 persen.

Kemudian pada survei LSN Juni 2022, angka elektabilitas Prabowo kembali naik menjadi 29,5 persen.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Beri Sinyal Duet di 2024, Ini Pesan Prabowo dan Puan soal Pertemuan Mereka

Relawan Jokowi Disebut Siap Jual Jasa

Sebelumnya pada Jumat (2/9/2022) kemarin, Prabowo sempat bertemu dengan Wakil Menteri Desa PDTR sekaligus Ketua Relawan Projo yakni Budi Arie Setiadi.

Meski kedua belah pihak menampik membahas masalah politik, pengamat meyakini pertemuan kedua tokoh tersebut tak lepas dari isu pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Budi Arie Setiadi disebut siap mengerahkan relawan untuk membantu Prabowo di 2024 nanti.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berswafoto dengan wartawan seusai keduanya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/9/2019). (DOK. WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENA)

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Pengamat Lihat Jokowi Kian Condong Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Analisis ini disampaikan oleh Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.

"Dilihat dari tempat pertemuan, dimungkinkan Budi Arie yang lakukan lobi ke Prabowo untuk menjual jasa kerelawanan, ini mahfum dilakukan untuk mendapat peluang bekerja di 2024," kata Dedi.

Dedi lalu mengungkit hasil Musra Projo yang mana nama Prabowo sebenarnya tidak dominan.

Namun dari kandidat capres yang mendulang banyak dukungan seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hanya Prabowo yang dipastikan akan maju bertarung di 2024.

"Meskipun dalam Musra di mana Budi Arie terlibat nama Prabowo tidak dominan, tetapi Prabowo jelas keterusungannya, dibanding Sandiaga Uno, apalagi Ganjar Pranowo," terang Dedi.

"Untuk itu, Budi Arie mengincar peluang kerelawanan pada tokoh yang berpeluang maju," sambungnya.

Prabowo Dipercaya Publik karena Loyal ke Jokowi

Dalam survei yang dilakukan oleh Indonesia Survey Center (ISC), Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat ini menjadi sosok calon presiden (capres) tahun 2024 yang paling mendapat kepercayaan dari publik.

Survei yang dilakukan oleh ISC diketahui berjudul 'Elektabilitas Tokoh Menuju Pemilu 2024' dipublikasi pada Senin (29/8/2022).

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, tingginya kepercayaan publik terhadap Prabowo tak luput dari kedekatan sang menhan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dalam survei tersebut, Prabowo diketahui meraih kepercayaan publik dengan angka elektabilitas sebesar 30,4 persen.

Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hanya memeroleh 19,1 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 13 persen.

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Pengamat Ungkap Nasib sang Menhan dan Gerindra jika Kalah di Pilpres 2024

Selain karena kedekatan Prabowo dengan RI 1, responden juga melihat sang menhan tidak ambisius ingin menjadi capres.

Publik melihat Prabowo loyal menjadi menteri pembantu pemerintahan Jokowi.

Peneliti Senior ISC, Chairul Ansari turut mengutip jawaban Prabowo saat ditanya soal pencapresan di 2024 yang merupakan penyebab naiknya elektabilitas sang menhan.

"Saat ditanya Jokowi, apakah ingin mencalonkan presiden? Jawaban Prabowo tergantung ijin Bapak Presiden. Kira-kira seperti itu," ujar Chairul.

Chairul memaparkan, publik memilih Prabowo sebagai capres 2024 dalam survei akrena yakin Prabowo memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.

Masalah tersebut mulai dari keamanan nasional hingga krisis pangan.

Faktor lain yang menjadi pertimbangan pemilih Prabowo adalah latar belakang militer hingga nasionalisme sang menhan.

"Ada jawaban, 1,6 persen karena Prabowo Ketua Umum Parpol. Publik membutuhkan kepastian siapa Capresnya. Prabowo Ketum Parpol yang pasti karena dia sudah didukung jaringan Gerindra. Capres definitif dari Gerindra," ujar Chairul. (TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait