TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru saja melakukan sidak pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Rest Area Jalan Tol Batang-Semarang.
Saat melakukan sidak, Ganjar mendapati masih banyak orang dari kalangan mampu yang mengisi mobilnya menggunakan bahan bakar subsidi yakni pertalite.
Dikutip TribunWow dari Instagram ganjar_pranowo, Ganjar dalam kolom caption menjelaskan bagaimana orang yang mampu dan memiliki rezeki lebih seharusnya memiliki tepo seliro atau tenggang rasa.
Baca juga: Berita Anies Baswedan: Media Tanya Kasus Formula E ke Anies, Relawan Ricuh Minta Foto hingga Teriak
"Orang kaya beli pertalite memang tidak melanggar hukum, tapi ya mbok punya tepo seliro dikit lah.
Yuk yang pejabat, yang kontraktor, berduit belinya pertamax. BBM bersubsidi untuk yang tidak mampu saja ya," tulis Ganjar.
Dalam video yang diunggah Ganjar, awalnya ia menghampiri seorang pria yang sedang mengisi mobilnya menggunakan pertalite.
"Kerja di mana?" tanya Ganjar.
"Saya kerja di Tangerang pak," ujar pria tersebut.
"Apa kerjaannya?" ujar Ganjar.
"Kontraktor pak," jawab pria yang ditanyai Ganjar.
Mendengar pria yang ditanyainya ternyata seorang kontraktor, Ganjar langsung memberikan sindiran.
"Kontraktor kok beli bensin subsidi i lho," kata Ganjar.
Diledek Ganjar, kontraktor tersebut langsung menyalimi tangan Ganjar sambil tertawa dan tersenyum.
"Kontraktor belinya ya pertamax," kata Ganjar.
"Salah masuk antrian," ucap sang kontraktor sambil tertawa kecil.
"Halah alasan," balas Ganjar.
Ganjar kemudian menghampiri orang lain yang mengisi pertalite yang ternyata orang tersebut merupakan pegawai perbankan bekerja di BCA.
Ganjar pun menyindir pegawai perbankan tersebut bahwa pertalite seharusnya dikonsumsi oleh mereka yang tidak mampu.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Elektabilitas Tertinggi di Survei LSI, Kalahkan Prabowo hingga Anies
Mencak-mencak Dapat Laporan Pungli
Sebelumnya diberitakan, Ganjar terkejut mendapat laporan langsung dari sejumlah murid dari SD Negeri di Wonosobo, Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, para siswa itu mengeluhkan adanya pungutan uang dari sekolah yang seharusnya gratis.
Tak tanggung-tanggung, Ganjar langsung merespons dan menegur oknum guru serta pejabat sekolah di hadapan murid-muridnya.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Mahasiswi Unair Ingin Jadi Mantunya, Gubernur Jateng Beri Syarat Berikut
Momen tersebut dibagikan Ganjar melalui tayangan singkat di akun Instagram @ganjar_pranowo, Jumat (2/9/2022).
Ketika itu, Ganjar ramai dikerubuti anak-anak kecil yang langsung diajaknya berbincang-bincang.
"Kalian sekolahnya di mana?," tanya Ganjar.
"Itu di sana," tunjuk mereka.
"Sekolahnya bayar enggak di situ?," tanya Ganjar lagi.
Sontak para murid itu kompak menjawab bahwa mereka masih harus mengeluarkan biaya.
"Bayar," ucap para murid beramai-ramai.
"SD kok bayar i hlo," seru Ganjar dengan nada tinggi.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Dipertanyakan Nyalinya untuk Tinggalkan PDIP seusai Ramai Diusung Partai Lain
Seorang pria berbaju dinas yang diduga kepala sekolah SD tersebut memberikan penjelasan.
Menurutnya, sekolah tidak memungut biaya SPP, melainkan hanya mengumpulkan sedekah sukarela dari para murid.
"Tidak bayar, tapi infaq," terang pria tersebut.
"Yo ora, infaq yo ra mbayar," sanggah Ganjar.
"Dicek Pak sekolahe Pak."
"Memang enggak bayar," dalih pria itu.
Tak menggubris alasan pria tersebut, Ganjar menegaskan bahwa sekolah seharusnya 100 persen gratis.
Ia tak mengizinkan adanya pungutan lain berkedok infaq ataupun sumbangan.
"Infaq opo. Enggak bayar tuh titik, jangan dikasih nama yang lain," tegur Ganjar.
"Enggak bayar SPP, bayar infaq yo ora. Gratis itu harus tis."
"Itu kalau tidak jadi pungli."
Mendapat teguran langsung, sang kepala sekolah hanya tersenyum sembari mengangguk.
"Enggak bayar, (tapi-red) infaq, infaq'e luwih gede seko SPP, yo ora entuk (Infaqnya lebih besar dari SPP ya tidak boleh)," terang Ganjar.
"SD gratis, SMP gratis, SMA wae tak gratiske kok (SMA saja saya gratiskan)."
Ganjar kembali beralih ke anak-anak dan menanyakan jumlah uang yang harus dibayarkan.
"Sebulan bayarnya berapa dek?," tanya Ganjar lagi.
"Biasanya Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu," adu seorang gadis kecil.
Mendengar hal ini, Ganjar kembali menekankan pada pihak sekolah agar tidak menerapkan pungutan tersebut.
"Saya itu selalu mendapatkan laporan, 'Jare sekolahane gratis ning bayar, Pak' (katanya sekolahnya gratis tapi bayar, Pak)," ujar Ganjar.
"Sampeyan di bawa Kabupaten, di bawah Provinsi, saiki tak eksekusi, Bro (sekarang saya eksekusi, Bro)," tegasnya.
Ucapan Ganjar itu langsung mendapat tepuk tangan dan sorak-sorai dari para siswa.
Mereka pun tertawa lepas lantaran berhasil mengadukan penyimpangan di sekolahnya langsung pada Gubernur.
Di kolom keterangan, Ganjar menuliskan pesan singkat terkait pungutan liar di sekolah.
Ia pun meminta agar dinas pendidikan di Wonosobo menangani aduan ini.
"Jangan memanipulasi keburukan dg hal-hal baik. Kalau SPP sekolah itu gak bayar, ya jangan nyari dalih untuk menarik pembayaran.
Ini peringatan untuk kita semua. Pendidikan dari jenjang SD sampai SMA Negeri tidak ada pungutan SPP. Apapun bentuknya. Komite coba diluruskan …
@disdikporawsb."
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Ganjar Tertawa Lepas saat Tanya Penyanyi Cilik Farel soal Kondisi di Sekolah
(TribunWow.com/Anung/Via)