TRIBUNWOW.COM - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi magnet bagi sejumlah partai untuk mengusung namanya menjadi kandidat capres.
Dilansir TribunWow.com, kader PDIP itu justru dinilai kurang mendapat dukungan dari internal partainya sendiri.
Karena itulah muncul pertanyaan dan spekulasi mengenai potensi Ganjar hengkang dari PDIP.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diduga Gara-gara Comot Kader, NasDem Jadi yang Pertama Dikunjungi PDIP
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai bahwa PDIP menguarkan sinyal jelas untuk mengusung Ketua DPR Puan Maharani.
Padahal, dalam survei SMRC yang belum lama digelar, elektabilitas Ganjar kini meroket mengalahkan menteri pertahanan Prabowo Subianto.
Ia bahkan masuk dalam daftar kandidat capres yang hendak diusung PAN dan Nasdem.
"Pertanyaan mendasarnya mengemuka, setelah Puan semakin nyata mendeklarasikan diri maju sebagai capres, apakah Ganjar berani meninggalkan PDI-P?," ujar Agung dilansir Kompas.com, Minggu (28/8/2022).
Di sisi lain, ia memprediksi akan adanya poros baru yang dibentuk PAN, PKS, dan Nasdem.
Hal ini terkait Rakernas PAN yang menyebut nama Ganjar dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat capres.
"Artinya, bila PAN dan Nasdem bersama, maka tinggal dibutuhkan 1 partai (untuk dapat mengusung calon presiden). Bila merujuk dinamika di internal akar rumput PKS yang condong ke Anies, maka ini bisa melahirkan poros baru atau mampu memenuhi presidential threshold," kata Agung.
"Kemungkinan ini semakin diperkuat karena Nasdem sejak awal mengusung paket pemersatu yang terejawantah dalam pasangan Anies-Ganjar atau Ganjar-Anies," imbuhnya.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Pengamat Ungkap Kerugian PDIP jika Tak Usung sang Gubernur Jateng di 2024
Mengatakan dalam diskusi 'Anies-Ganjar di Tikungan Koalisi 2022' di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2022), pengamat politik Hasan Nasbi menyarankan agar Ganjar maju menjadi capres di pemilihan presiden 2024 hanya jika diusung PDI.
Pasalnya, jika ia bersedia dipinang partai lain, maka akan muncul konflik terbuka.
Hasan memastikan perseteruan tersebut akan sampai melibatkan Presiden Joko Widodo dengan para petinggi partai.
"Kalau Mas Ganjar maju di luar PDIP itu akan memancing konflik terbuka antara presiden dengan PDIP. Itu pasti. Kalau pun mengaku itu tidak ada intervensi presiden, tapi pikirannya pasti presiden ikut serta."