TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan peringatan ketika meninjau pembangunan GOR Mangli, Desa Kejiwan, Wonosobo, Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, ia mewanti-wanti agar pembangunan di lokasi itu dibuat sesuai dengan spesifikasi anggaran.
Jika tidak, Ganjar akan menendang bangunan tersebut seperti halnya yang terjadi di SMAN Tawangmangu.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Mahasiswi Unair Ingin Jadi Mantunya, Gubernur Jateng Beri Syarat Berikut
Ketika berkunjung ke Wonosobo, Ganjar berkeliling meninjau proyek dan melihat kondisi di wilayah tersebut.
Ditemani sejumlah jajaran, ia pun menilik langsung proses pembangunan stadion Mangli yang tengah dikerjakan.
Video selama peninjauan ini dibagikannya lewat Instagram @ganjar_pranowo, Jumat (9/2/2022).
Diketahui, pembangunan GOR tersebut menelan biaya hingga Rp 6,5 miliar.
Selain itu juga ditambah dengan anggaran Rp 1 miliar untuk membuat tribun dan toilet di kompleks lapangan sepak bola.
"Kalau enam miliar itu untuk bangunan apa? Semuanya?," tanya Ganjar.
"Iya, sudah semuanya," terang seorang pria.
Kemudian konsultan perencana proyek tersebut dihadirkan ke hadapan sang gubernur.
"Diawasi ya mas," pinta Ganjar.
"Sudah pernah lihat video saya nendang tembok?," tanyanya.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Dipertanyakan Nyalinya untuk Tinggalkan PDIP seusai Ramai Diusung Partai Lain
Celetukan Ganjar tersebut langsung disambut tawa orang-orang di sekitarnya termasuk petugas yang diajaknya bicara.
"Jangan sampai ditendang," sahut seseorang.
"Nah, kui pinter kui. Jangan sampai ketendang ya," tunjuk Ganjar.
"Maksud saya diawasi, dan kualitas dijaga sesuai dengan spek-nya. Manfaatkan semaksimal mungkin agar ini punya fungsi yang maksimal."
"Jadi kualitasnya mesti dijaga. Tunjukkan bahwa kontraktornya bisa membangun sesuatu yang excellent."
Di kolom keterangan, Ganjar menuliskan bahwa proyek stadion mini tersebut dibangun dengan bantuan dana Pemprov.
Ia pun berharap pembangunan serupa dapat secara merata dilaksanakan di desa-desa lainnya.
"Stadion ini milik desa Kejiwan kab. Wonosobo. Kita bangun dengan bantuan dari Pemprov karena melihat antusiasme dan semangat warga yang luar biasa. Sebenarnya warga di tempat lain juga tidak kalah semangat.
Semoga pembangunan stadion mini seperti ini bisa kita perbanyak di desa-desa lain. Agar seluruh potensi olahraga warga desa semakin optimal dan semakin jos.
@disdikporawsb @binamarga.wsb"
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo - Mencak-mencak Dapat Laporan Pungli SD Bermodus Infaq: Sekarang Saya Eksekusi
Ganjar Telepon Ancam Kontraktor
Sebelumnya, ketika melakukan sidak pada Minggu (30/1/2022), Ganjar menemukan banyak cacat di bangunan SMAN Tawangmangu.
Dikutip dari Tribunnews.com, buntut dari sidak ini, Ganjar langsung memarahi mandor proyek yang sedang ada di lokasi.
Tak berhenti di situ, Ganjar juga menelepon kontraktor yang bertanggung jawab, bahkan mengancam kontraktor tersebut.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, Ganjar tampak menendangi sebuah tembok palsu di bangunan SMA tersebut.
"Wah parah, saya kira tembok ternyata palsu. Kontraktor pembangunan SMA N Tawangmangu tadi langsung saya telpon untuk bertanggungjawab. Besok saya kirim tim teknis untuk ngecek semua. Tak ada yang boleh main-main dengan pekerjaan apapun di Jateng," ujar Ganjar.
Cacat yang ditemukan Ganjar di antaranya adalah besi pembatas tangga yang karatan dan pengelasan tidak sempurna, lantai dan tembok retak serta bata tempel yang tidak rapi.
Bangunan sekolah itu tampak seperti dibangun asal-asalan.
Kemarahan Ganjar memuncak ketika ia menemukan tembok palsu yang dibangun menggunakan hardboard.
Ganjar kemudian langsung memanggil mandor proyek.
"Ini apa-apaan mas? Jangan main-main ya, sekarang telepon bosmu, saya mau ngomong," kata Ganjar ke mandor.
Sang mandor kemudian langsung menelepon seseorang bernama Heri yang disebutnya pimpinan kontraktor proyek SMA N Tawangmangu.
Ganjar langsung marah ketika berbicara dengan sang kontraktor.
"Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan?” kata Ganjar.
Ganjar menuntut bangunan agar segera diperbaiki dalam kurun waktu masa pemeliharaan enam bulan.
"Kalau nggak bagus kayak gini, saya kembalikan dan saya perkarakan. Jadi kalau mau main-main sama saya, ya saya persoalkan ini," tegasnya.
Ganjar menjelaskan, bangunan SMA yang ia cek tersebut adalah bangunan SMAN pertama di Tawangmangu yang kehadirannya sudah dinanti-nanti masyarakat setempat.
"Masa sudah selesai masih berantakan, pakunya semerawut, di atasnya enggak rapi. Saya telepon kontraktornya, saya katakan diperbaiki atau saya tolak. Besok saya kirim tim teknis bersama arsitek ke sini, saya ingin semua ngecek sebelum diserahterimakan. Saya enggak mau ada orang yang main-main untuk sekolahan," pungkasnya. (TribunWow.com/Via/Anung)