Polisi Tembak Polisi

Jawab Perbedaan Autopsi Ulang Jasad Brigadir J dengan yang Pertama, Tim Forensik Sebut Jumlah Peluru

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua tim dokter forensik gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto membeberkan hasil autopsi ulang jasad Brigadir J, Senin (22/8/2022).

TRIBUNWOW.COM - Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) membeberkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, Senin (28/8/2022), pihaknya juga menyinggung mengenai perbedaan ekshumasi dengan autopsi pertama yang dilakukan RS Bhayangkara.

Menurut ketua tim dokter forensik gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto, ada sejumlah peluru masuk yang telah diidentifikasi timnya.

Baca juga: Penasihat Kapolri Fahmi Alamsyah Bagi Duit hingga Buat Skenario Kasus Brigadir J? Ahli: Dia Operator

Ditemui di depan gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022), Ade memberikan keterangan lengkap.

Ia menerangkan bahwa tidak ada bekas-bekas luka hasil penganiayaan di tubuh Brigadir J.

Ditekankan bahwa pihaknya hanya menemukan luka akibat kekerasan dari senjata api.

Sementara itu, terkait adanya perbedaan autopsi ulang dengan autopsi pertama, Ade masih enggan memberi jawaban.

"Apakah ada perbedaan atau tidak tentu nanti akan kita lihat sama-sama pada saat kita perbandingkan di sidang pengadilan, dari ahli yang melakukan autopsi pertama, sekalipun kami yang melakukan autopsi ulang," terang Ade dikutip kanal YouTube KOMPASTV.

Ade Firmansyah mengatakan bahwa autopsi pertama akan memberi gambaran lebih jelas dibanding autopsi kedua.

Namun, ia beserta tim merasa bersyukur karena jasad Brigadir J masih dalam kondisi yang baik saat diautopsi ulang.

Sehingga, tim forensik dapat dengan jelas mengidentifikasi luka-luka yang ada.

Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat menunjukkan foto jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). (Dokumentasi Tribunnews)

Baca juga: Mengupas Keterlibatan Putri Candrawathi, Pakar Sebut 3 Peran dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

Menurutnya, ada lima peluru yang masuk ke tubuh Brigadir J.

Empat peluru keluar dari tubuh mendiang, sementara satu peluru bersarang di dekat tulang belakang.

"Kita melihat bukan arah tembakan tapi arah masuknya anak peluru, kita lihat ada 5 luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar," terang Ade Firmansyah.

"Kalau berapa penembak, kami tidak bisa jawab. Tapi memang dari luka-luka itu tadi, ada 5 luka tembak masuk, 4 luka tembak keluar," imbuhnya.

Diduga, Brigadir J meninggal setelah terkena peluru di bagian kepala dan dada yang bisa berakibat kematian.

"Yang fatal dua, di dada dan kepala," tandas Ade.

Adapun dalam hasil autopsi pertama yang dikutip dari artikel KOMPASTV, Jumat (12/8/2022), dua luka tembak di dada dan kepala juga disimpulkan sebagai penyebab kematian.

Pada bagian kepala peluru masuk dari belakang sisi kiri dan menembus di hidung hingga merobek jaringan otak.

Kemudian pada bagian dada, peluru masuk di sebelah kanan kemudian bersarang di bawah kulit punggung kanan.

Pada dokumen autopsi pertama itu dirinci pula luka tembak masuk dari bibir bawah kiri yang keluar pada leher sisi kanan.

Luka ini menembus dan menyebabkan kerusakan di tulang rahang bawah sisi kanan.

Kemudian luka tembak masuk di bahu kanan dan keluar di lengan atas kanan.

Luka tembak keempat masuk pada pergelangan tangan kiri sisi belakang dan keluar pada pergelangan kiri sisi depan, mengakibatkan ujung tulang terkikis.

Terakhir, ada luka tembak masuk pada jari manis tangan kiri sisi dalam dan keluar di jari manis tangan kiri.

Luka tembak ini mengenai jari kelingking dan jari tengah tangan kiri serta mematahkan tulang ruas ujung jari.

Baca juga: Hasil Autopsi Kedua Brigadir J Bakal Diumumkan Dokter Forensik Hari Ini, Polri Siapkan Rekonstruksi

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 02.02.00:

Kuasa Hukum Perlihatkan Kondisi Jasad Brigadir J

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J membeberkan kondisi jenazah korban.

Dilansir TribunWow.com, pengacara Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan potret jenazah Brigadir J yang diambil diam-diam oleh pihak keluarga.

Ia mengatakan bahwa luka-luka yang muncul di situ terindikasi sebagai hasil tindak penganiayaan.

Baca juga: Bukti-bukti Dugaan Pembunuhan Brigadir J Diungkap Kuasa Hukum, Singgung soal Rekam Kondisi Jenazah

Kamaruddin meyakini bahwa Brigadir J menjadi korban dari pembunuhan berencana yang dilakukan sekelompok orang.

Karenanya, pada Senin (18/7/2022), ia berserta tim melaporkan dugaan tersebut serta membawa bukti berkas dan sejumlah foto ke Bareskrim Polri, Jakarta.

"Barang bukti berikutnya itu adalah berupa foto. Jadi foto ini (diambil-red) ketika polisi lengah, dengan alasan mau menambah formalin maka tiba-tiba para wanita saksi-saksi yang pemberani mereka buru-buru membuka bajunya kemudian memfoto dan memvideokan," ungkap Kamaruddin seperti ditayangkan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (18/7/2022).

Keluarga pun menemukan sejumlah luka sayatan, luka tembak, memar dan pergeseran rahang serta luka patah di bagian jari manis Brigadir J.

Dari kiri ke kanan: Putri Candrawati selaku istri dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Irjen Sambo. Istri Irjen Sambo diduga sempat dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022). (Kolase YouTube Tribunnews.com dan TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

"Ada luka di bahu, ada luka sayatan di kaki, ada luka di telinga, kemudian ada luka sayatan di belakang, kemudian ada luka di jari, kemudian membiru di kanan kiri, dan tulang rusuk," beber Kamaruddin.

"Kemudian ada luka menganga di bahu."

Ia lalu menunjukkan luka bekas peluru di bagian dada Brigadir J, dan memperlihatkan bekas jahitan panjang di dekat leher.

"Ada lagi ditemukan luka di bawah dagu, sama jahitan juga," tutur Kamaruddin.

Tak hanya itu, bagian telinga kanan korban juga dikatakan mengalami pembengkakan dengan luka bekas senjata tajam di bagian belakangnya.

"Kemudian ditemukan lagi luka yang sangat menganga dan masih mengeluarkan darah di bagian perut," imbuhnya.

Terakhir, Kamaruddin menunjukkan luka lebam yang cukup besar di daerah tulang rusuk jenazah. (TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait