"Yusuf bisa menolong tim, tapi dia memang belum siap. Dia sebenarnya bisa main penuh, tetapi karena situasi seperti ini, banyak nama yang absen," tambahnya.
Selain itu, Thomas Doll juga membeberkan alasannya mengapa tetap menurunkan sosok Abdulla Yusuf Helal meski belum mencapai kondisi terbaiknya.
Menurut pelatih berusia 56 tahun itu, dirinya memilih memainkan Abdulla Yusuf Helal dikarenakan Persija Jakarta tengah alami krisis pemain akibat cedera.
"Tapi banyak pemain yang cedera, kondisi yang memaksanya seperti itu kami banyak kehilangan pemain karena sakit, seperti Ryuji, Krmencik, dan Resky Fandi," sambungnya.
Patut dinantikan akankah pernyataan Thomas Doll terkait penyerang andalannya Abdulla Yusuf Helal benar adanya, atau justru malah sebaliknya.
Thomas Doll Tuai Kritikan Jakmania
Kembali, Persija Jakarta gagal raih poin penuh di pekan ke-4 Liga 1 2022 setelah hanya bermain imbang kontra Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (14/8/2022).
Dilansir TribunWow.com, sejatinya, Persija Jakarta berhasil unggul terlebih dahulu melalui aksi Michael Krmencik memanfaatkan kesalahan bek Persikabo 1973 (42').
Namun sayang, pertahanan Persija Jakarta yang lengah akhirnya mampu dimanfaatkan oleh Persikabo 1973 untuk membalas gol tersebut seusai Ondrej Kudela melakukan gol bunuh diri (45+2').
Imbasnya, Jakmania sudah terlihat memberikan kritikan tajamnya untuk pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.
Baca juga: Seusai Persija Jakarta Gagal Gilas Persikabo 1973 di Pakansari, Jakmania Ungkap 1 Masalah Besar
Kritikan yang ditujukan kepada Thomas Doll berkaitan dengan skema yang dinilai sudah tak efektif dan segera diganti dengan skema lainnya.
Seperti diketahui, dalam empat pertandingan awal Persija Jakarta di Liga 1 2022, Thomas Doll selalu menggunakan skema 3-5-2.
Skema yang memaksa dua fullback kanan dan kiri sedikit maju ke depan dan memaksa keduanya agar aktif melakukan serangan dan bertahan sama baiknya.
Alhasil, kedua fullback Persija Jakarta yang diisi oleh Firza Andhika dan Frengky Missa nampak keteteran melakukan transisi menyerang ke bertahan.
Hal itu dibuktikan dengan beberapa kalinya kedua pemain tersebut terlambat turun yang memaksa ketiga bek Persija Jakarta bekerja ekstra di lini belakang.