Mengingat di dua laga sebelumnya kontra PSM Makassar dan Persis Solo, Thomas Doll selalu menjadikan Riko Simanjuntak opsi pertama di sisi sayap ketika Persija Jakarta memainkan satu ujung tombak di lini depan.
Selain di laga kontra Persikabo 1973, Riko Simanjuntak juga tak dimainkan kala Persija Jakarta bertandang ke markas Bali United.
Hal itu tak terlepas dari keputusan Thomas Doll yang memainkan dua gelandang jangkar di lini tengah yakni Tony Sucipto dan juga Resky Fandi.
Sosok Riko Simanjuntak berpotensi kembali isi starter Persija Jakarta andai Thomas Doll memainkan skema 4-4-2 dengan hanya memasang 2 bek tengah dan juga 2 pemain di posisi gelandang.
Baca juga: Suporter Persija Jakarta Dibuat Sungkem dan Segan oleh Thomas Doll di Sesi Latihan Tim, Ungkap 1 Hal
Dengan skema itu, Riko Simanjuntak dapat membantu dua gelandang Persija Jakarta melalui suplai crossing dari sisi sayap yang dikenal sangat mematikan.
Selain itu, jika Thomas Doll memainkan skema 4-4-2, maka satu slot lainnya bisa diisi oleh sayap cepat Persija Jakarta lainnya seperti Ricky Cawor atau Alfriyanto Nico.
Sehingga aliran bola Persija Jakarta tak hanya bergantung pada Hanno Behrens dan Syahrian Abimanyu di posisi gelandang.
Persija Jakarta dapat memanfaatkan kecepatan dan penetrasi serta akurasi crossing dari kedua sayap jika memainkan skema 4-4-2.
Tak hanya itu, beban Firza Andhika dan Frengky Missa sedikit lebih ringan mengingat ia tak perlu untuk terus melakukan transisi cepat di sisi sayap.
Keduanya bisa saling bahu membahu dengan kedua winger Persija Jakarta.
Menarik dinantikan akankah Thomas Doll bakal berpikir ulang untuk memainkan skema 3-5-2 dan diubah menjadi 4-4-2.
Atau justru pelatih asal Jerman itu memiliki penilaian lainnya dan tetap memasang skema 3-52 di laga Persija Jakarta selanjutnya saat bertandang ke markas RANS Nusantara FC, Sabtu (20/8/2022).
Jakmania Selalu Dibuat Heran Persija Jakarta di Babak Kedua
Selain berdampak pada posisi klasemen sementara Persija Jakarta, hasil imbang yang didapatkan Hanno Behrens dkk membuat para Jakmania kembali berikan kritikan tajam pada satu masalah besar Macan Kemayoran yang belum terselesaikan.
Satu permasalahan besar yang belum juga terselesaikan tak lain adalah kondisi fisik pemain Persija Jakarta di babak kedua.