Cerita Selebriti

Razman Nasution Kekeh Sebut Ijazahnya Asli, Pengacara Yayasan Ibnu Chaldun: Kayak Orang Bodoh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudi Kabunang buka suara soal dugaan ijazah palsu Razman Nasution pada Jumat (29/7/2022).

TRIBUNWOW.COM - Ijazah pengacara Razman Nasution sempat dipertanyakan oleh publik. 

Karena itu, Razman Nasution berujar jika ijazahnya berasal dari Yayasan Ibnu Chaldun. 

Atas pernyataan Razman Nasution, pihak Yayasan Ibnu Chaldun langsung buka suara. 

Kolase foto Razman Nasution (kiri) dan Rudi Kabunang serta Pengurus Universitas Ibnu Chaldun(kanan), Rudi Kabunang dan pengurus Universitas buka suara terkait ijazah Razman Nasution pada Selasa (17/7/2022). (Tangkapan layar YouTube Rudi Kabunang Channel)

Baca juga: Dilaporkan dr Richard Lee Kasus Dugaan Penipuan, Razman Nasution: Saya Yakin Mereka Risih, Sudahilah

Bahkan pihak Yayasan Ibnu Chaldun telah menggandeng Rudi Kabunang sebagai pengacara. 

Pihak Ibnu Chaldun menyatakan ijazah Razman Nasution tidak sah. 

Meski begitu Razman Nasution tetap bersikukuh jika ijazahnya sah dan asli. 

Dilansir TribunWow.com melalui kanal YouTube Rasis Infotainment pada Jumat (30/7/2022), menanggapi hal itu, Rudi menantang Razman Nasution untuk melegalisir ijazah di kementrian. 

Baca juga: KAI Laporkan Razman Nasution, Hotman Paris Sebut Andar Situmorang Tak Berani Membela: Gak Mampu?

Rudi juga menantang Razman untuk membuktikan ijazah itu di Polda Metro Jaya. 

Diketahui pihak Yayasan Ibnu Chaldun telah melaporkan Razman Nasution atas dugaan ijazah palsu. 

"Kalau dia bilang asli gampang sebenarnya suruh dia legalisir di kementrian, kalau terdaftar ya asli itu aja," kata Rudi Kabunang. 

"Enggak usah berdebat-berdebat kita udah upaya hukum di Polda Metro Jaya tunggu itu ajalah," lanjutnya. 

Lantas Rudi Kabunang meminta Razman agar tidak berdebat di media. 

Sebab hal itu tidak mencerminkan sikap sebagai pengacara. 

"Kita berdebat-berdebat di televisi kayak orang bodoh semua," kata Rudi Kabunang. 

"Kita ini pengacara enggak perlu berdebat panjang lebar di televisi, media online," sambungnya. 

Halaman
123