Polisi Tembak Polisi

Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, 7 Dokter Forensik Eksternal hingga Pihak TNI Siap Dikerahkan

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J (kiri), dan Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat saat menunjukkan foto jasad Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). Terbaru, Polri dan TNI siap kerahkan ahli forensik untuk ekshumasi jasad Brigadir J, Jumat (22/7/2022).

TRIBUNWOW.COM - Objektivitas menjadi kunci penting dalam penyelidikan kasus tewasnya Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, demi mencapai tujuan tersebut, tim penyidik Polri akan mengerahkan sejumlah ahli forensik untuk menganalisa jasad Brigadir J.

Seperti dilaporkan Kompas.com, Jumat (22/7/2022), ahli forensik tersebut rencananya akan berasal dari luar internal kepolsian.

Baca juga: Rela Jaga Makam Brigadir J Siang Malam, Koordinator Ormas PBB: Kematian Dia Sangat Menyayat Hati

Namun belum ada kepastian kapan rencana autopsi ulang jenazah Brigadir J tersebut akan dilaksanakan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo hanya menegaskan penyidikan itu akan segera dilaksanakan untuk mengantisipasi rusaknya jasad mendiang.

"Informasi yang saya dapatkan dari kepala tim sidik Pak Dirtipidum (Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Andi Rian), sebenarnya dari komunikasi dari Dittipidum dengan pihak pengacara ini kalau bisa secepatnya," terang Dedi melalui konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7/2022).

"Karena kita kalau misalnya jenazahnya sudah lama, maka tingkat pembusukan semakin lebih rusak. Kalau semakin rusak, maka autopsi ulang atau ekshumasi semakin sulit."

Ia juga mengatakan bahwa ada tujuh orang ahli forensik yang telah bersedia untuk terlibat.

Dalam tim tersebut, ada guru besar dan dokter forensik dari Polri yang sudah ahli di bidangnya.

"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada 7 orang," kata Dedi.

"Termasuk nanti dari kedokteran forensik dari Polri yang juga sudah memiliki pengalaman."

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (30/7/2022). Terbaru, Dedi Prasetyo membeberkan jumlah ahli forensik yang akan terlibat dalam autopsi jenazah Brigadir J, Jumat (22/7/2022). (Capture YouTube KOMPASTV)

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku siap menugaskan ahli forensik dari pihaknya untuk turut membantu.

Ditemui di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022), ia mengungkap komitmen untuk turut menyediakan peralatan medis yang diperlukan.

Hal ini menanggapi permintaan pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak yang menginginkan ada keterlibatan dari RSAU, RSPAD dan RSAL.

"Saya, TNI, siap membantu dan kita pasti hadirkan dokter-dokter maupun semua perangkat medis yang diperlukan, yang terbaik karena ini adalah misi kemanusiaan," ujar Andika.

"Kami punya rumah sakit yang cukup bagus, rumah sakit tingkat A kita ada tiga, kemudian rumah sakit yang lebih di bawah kelasnya juga banyak tersebar."

Hingga kini, ia mengaku belum dihubungi atau mendapat permintaan resmi dari Polri terkait keterlibatan dokter forensik TNI.

Ia pun meminta adanya informasi detail pengajuan ini agar bisa memberikan pengawasan.

"Mengawasi objektvitas itu kan tidak mudah di lapangan. Sehingga saya harus pasti rumah sakit mana, tim dokternya pun kita pilih yang senior," tegas Andika.

"Dan yang lebih penting memang terkendali dalam arti tidak ada intervensi sedikit pun sehingga mereka bisa memberikan opini yang benar-benar objektif."

Baca juga: Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Kemungkinan Dilakukan di RS, Lokasi Makam Jadi Pertimbangan

Makam Brigadir J Dijaga Ketat oleh Ormas

Pihak Mabes Polri menyetujui diadakannya autopsi ulang sebagai bagian penyidikan dugaan kasus pembunuhan berencana Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, dugaan kasus pembunuhan itu awalnya dilaporkan oleh keluarga menyusul ditemukannya sejumlah keanehan.

Setelah rencana ekshumasi jenazah Brigadir J disetujui pihak berwajib, ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) ikut berperan aktif.

Pendeta Royanto Situmorang, pembina Ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB), melakukan penjagaan di sekitar makam Brigadir J di TPU Desa Suka Makmur, Simpang Yanto Unit 1 Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Kamis (21/7/2022). (Tangkapan Layar YouTube Tribun Jambi)

Baca juga: Komnas HAM Akui Sudah Dapat Kronologi Detail Insiden Kematian Brigadir J: Kami Susun Jam per Jam

Organisasi tersebut mengerahkan sejumlah orang untuk menjaga makam Brigadir J di TPU Desa Suka Makmur, Simpang Yanto Unit 1 Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Tujuannya adalah agar jasad yang menjadi bukti penting itu tidak hilang dicuri atau dimusnahkan oleh pihak tertentu.

"Yang jelas kita melakukan pengawasan terhadap pemakaman yang ada di tempat ini sampai proses autopsinya berlangsung," terang pendeta Royanto Situmorang, tokoh agama dan Pembina PBB, seperti ditampilkan dalam tayangan di kanal YouTube Tribun Jambi, Kamis (21/7/2022).

Tak hanya siang hari, Royanto mengoordinasikan anggotanya untuk begadang di makam pada malam hari.

Penerangan dan sejumlah fasilitas pun telah dipasang untuk mempermudah penjagaan.

"Pengawasan ini kita lakukan setiap hari, baik siang maupun juga malam hari," kata Royanto.

"Persiapan kita dari lampu penerangan untuk malam hari, supaya nanti ketika kita melakukan penjagaan bisa semua terlihat dengan baik."

Tak hanya dari ormas dan keluarga, pihak kepolisian dari Polsek Sungai Bahar juga akan ikut berjaga.

Adapun dari pihaknya, Royanto biasanya menugaskan sekitar empat orang untuk berjaga.

"Kita dua (sampai) empat orang maksimalnya, kalau pun lebih tidak masalah," terang Royanto.

"Yang jelas kita dari Pemuda Batak Bersatu, tapi kami juga mendengar informasi dari pihak Kepolisian Polsek Sungai Bahar juga bekerjasama."

Dikatakan bahwa penjagaan tersebut akan terus dilakukan hingga berlangsungnya ekshumasi yang rencananya segera digelar.

"Kita akan jaga sampai proses autopsinya berlangsung," tegas Royanto.

"Yang jelas kami mengharapkan bahwa di sinilah nanti akan terbukti, menjadi bukti paling utama penyebab kematian Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua," pungkasnya.(TribunWow.com/Via)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Polri Sebut 7 Dokter Forensik dari Eksternal Ikut Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J", dan "Panglima TNI Siap Kerahkan Dokter Forensik Terbaik Bantu Otopsi Ulang Brigadir J"

Berita lain terkait